Thursday, 29 April 2021
"Invest in as much as yourself as you can. You are you own biggest asset by far."
–Warren Buffet–
Indikator
Global Market
The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga jangka pendek di level 0.25%. Hal ini dilakukan untuk mendukung pemulihan ekonomi. Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pemulihan "tidak merata dan jauh dari selesai". Meskipun ia mencatat bahwa tekanan inflasi dapat meningkat dalam beberapa bulan mendatang, "kenaikan harga yang hanya terjadi satu kali ini cenderung hanya memiliki efek sementara pada inflasi". Optimisme yang tumbuh untuk pemulihan AS telah dibantu oleh vaksinasi yang semakin luas dan dukungan moneter dan fiskal yang agresif. Situasi tersebut sempat membuat pelaku pasar kemarin memilih bermain aman terlebih dahulu dengan mengurangi aktivitas trading di pasar saham sembari menanti arah kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) yang diumumkan tadi malam.
Sementara itu, Presiden Joe Biden pada Rabu akan mengungkap rencana besar senilai US$ 1,8 triliun untuk memperluas peluang pendidikan dan perawatan anak, sejalan dengan rencana bantuan pandemi senilai US$ 1,9 triliun dan rencana infrastruktur senilai US$ 2,25 triliun yang diusulkan.
Kasus virus korona global naik untuk sembilan minggu berturut-turut, dengan rekor 5,7 juta, karena lonjakan 52% di India melebihi penurunan di sebagian besar wilayah. Di Eropa, langkah untuk memulai kembali aktivitas di luar rumah semakin cepat. Di Jepang, atlet di Olimpiade Tokyo musim panas ini akan diminta untuk mengikuti tes virus korona setiap hari.
Indonesia
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, dirinya telah menetapkan sejumlah target jangka pendek 100 hari pertama masa jabatannya sebagai Menteri Investasi. Target tersebut dibagi dalam dua bagian yakni sisi internal dan eksternal. Untuk target internal, BKPM akan fokus pada konsolidasi organisasi dan penyelesaian pembangunan Online Single Submission (OSS) berbasis risiko. Sementara itu, terkait target eksternal, Bahlil akan mengejar realisasi target investasi tahun ini sebesar Rp 900 triliun sesuai arahan Presiden Jokowi.
Analisis
Sesuai prediksi pasar bahwa The Fed masih akan meneruskan kebijakan akomodatif. Pertumbuhan ekonomi yang masih belum stabil ditambah proses recovery yang masih terus berjalan memaksa The Fed untuk menerapkan kebijakan moneter longgar. Mengantisipasi gejolak global, investor disarankan membentuk portfolio yang seimbang antara instrumen yang likuid dan isntrumen yang memberikan imbal hasil terbaik tetapi tidak terlalu likuid.
Porsi pendapatan imbal hasil dari aset pendapatan tetap dapat diisi oleh Obligasi Negara tenor pendek-menengah. Seri obligasi yang kami rekomendasikan adalah seri benchmark yang secara likuiditas lebih baik dibanding seri lainnya, yaitu FR86, FR87, FR88, FR83, FR89.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani.