Wednesday, 11 December 2024
“In investing, what is comfortable is rarely profitable.” – Robert Arnott.
Indikator Ekonomi

Global Market
Bursa Saham Wall Street ditutup melemah market melakukan konsolidasi menjelang rilisnya laporan inflasi di Amerika Serikat. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah 0,35% ke posisi 44.247,83, S&P 500 turun 0,3% ke 6.034,91, dan Nasdaq Composite melemah 0,25% menjadi 19.687,24.
Rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk November akan dirilis pada malam hari ini dan merupakan salah satu laporan utama yang dinantikan investor menjelang pertemuan The Fed pada 17-18 Desember. Secara survey diproyeksikan kenaikan 0,3% secara bulanan dan kenaikan di 2,7%,secara tahunan, sedikit meningkat dari bulan sebelumnya yang masing-masing mencatat 0,2% dan 2,6%.
China telah merilis data perdagangannya pada periode November 2024, terlihat data ekspor China mengalami pelambatan di bulan lalu di level 6,7% (year on year), dari 12,7% pada Oktober, dan turunnya impor sebesar 3,9%, mengindikasikan bahwa permintaan domestik di China masih dalam kondisi melemah.
Investor juga menunggu keputusan kebijakan ECB pekan ini. Pasar memperkirakan probabilitas 85% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin, sesuai probabilitas suku bunga LSEG (London Stock Exchange Group).
Indonesia
IHSG Kembali ditutup menguat 0.21% di level 7.453,29. Sektoral dengan kenaikan terbesar antara lain sektor barang baku 1,98%, sektor barang konsumen non primer 0,77% dan sektor energi 0,59%. Investor asing mencatat net buy atau beli bersih sebesar Rp 84,26 miliar.
Hasil lelang SUN (Surat Utang Negara) pada selasa kemarin mencatat total bid income sebesar Rp 38.98 T dengan nominal yang diserap sebesar Rp 22 T dari target indikatif sebesar Rp 22 T. Seri yang paling diminati investor adalah seri FR0103 dengan total bid income sebesar Rp 16.31 T. Sedangkan seri yang paling banyak diserap Pemerintah adalah FR0105 dengan yield rata-rata tertimbang sebesar 7,12254%. Kepemilikan asing pada surat berharga Pemerintah Indonesia per 09 Desember 2024 berada di level 14.56% dan mengalami inflow sebesar IDR 0.07 T. Selama Desember terjadi net capital inflow sebesar IDR 1.96 T dan selama year to date terjadi net capital inflow sebesar IDR 32.40 T.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokum en ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.