Wednesday, 22 January 2025
“Successful investing is about managing risk not avoiding it,” – Benjamin Graham.
Indikator Ekonomi

Global Market
Indeks Dollar (DXY) melemah, pasar saham AS mayoritas menguat, dan harga UST mayoritas menguat pasca Presiden Donald Trump menegaskan akan membuka ruang negosiasi dengan Tiongkok dan tidak langsung menerapkan kenaikan tarif impor. Prospek kebijakan Trump yang mengangkat ekonomi AS menopang pasar, dengan S&P 500 naik dan imbal hasil treasury mendekati level terendah tahun ini. Dollar goyah. Emas menguat. Saham berjangka Asia beragam.
Bank Sentral Jepang (BOJ) bergerak maju untuk memutuskan kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan hari Jumat, Kyodo melaporkan. Kenaikan 25 bps telah memperhitungkan harga sepenuhnya, yang mungkin menawarkan sedikit dukungan tetapi berisiko menurunkan mata uang.
Wakil Perdana Menteri Tiongkok memperingatkan terhadap perang dagang di Davos, dengan mengatakan negaranya akan memperluas impor untuk mempromosikan perdagangan yang seimbang. Ding Xuexiang juga memuji pengaturan tarif nol Beijing untuk ekonomi yang paling kurang berkembang dan berjanji untuk menghilangkan rintangan bagi Perusahaan.
Indonesia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat +11.083 poin (+0.15%) di level 7,181. Sektor yang paling menguat kemarin adalah infrastructures, healthcare, dan financials. Kemudian secara year to date IHSG menguat +1.44%, dan secara week to date menguat +3.24%. Investor asing mencatatkan net capital outflow sebesar IDR 0.38 T. Kemudian selama Januari net capital outflow sebesar IDR 3.35 T dan secara year to date net capital outflow sebesar IDR 3.35 T.
Harga SBN (21/01) mayoritas bergerak menguat dengan yield tenor 5 year turun -3.62 poin di level 6.8849% dan yield tenor 10 year turun - 1.13 poin di level 7.1076%. Hasil lelang SUN (21/01) mencatat total bid income sebesar Rp 54.46 T dengan nominal yang diserap sebesar Rp 26 T dari target indikatif sebesar Rp 26 T. Seri yang paling diminati investor adalah seri FR0104 dengan total bid income sebesar Rp 20.35 T. Sedangkan seri yang paling banyak diserap Pemerintah adalah FR0107 dengan yield rata-rata tertimbang sebesar 7.28983%.
USD/IDR (21/01) ditutup melemah -25.00 poin (-0.15%) di level 16,335.00 (closing BI). Secara year to date Rupiah melemah -1.49% terhadap USD.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.