Wednesday, 12 March 2025
“The intelligent investor is a realist who sells to optimists and buys from pessimists.” – Benjamin Graham.
Indikator Ekonomi

Global Market
Indeks S&P 500 ditutup turun 0,8% setelah sesi yang bergejolak, namun ETF (Exchange Traded Fund) senilai $ 600 miliar yang melacak indeks ini, menguat pada perdagangan larut malam setelah Trump menyatakan bahwa ia tidak melihat adanya resesi ekonomi AS, meredam kekhawatiran Wall Street terkait perang dagangnya. “Saya sama sekali tidak melihatnya. Saya pikir negara ini akan berkembang pesat,” kata Trump di Gedung Putih. Ia menambahkan bahwa "pasar akan naik dan turun. Tetapi tahukah Anda, kita harus membangun kembali negara ini.”
Gedung Putih juga mengonfirmasi bahwa tarif 25% atas baja dan aluminium akan berlaku untuk Kanada dan negara lain, setelah Trump membatalkan ancaman untuk memberlakukan tarif 50% terhadap logam dari mitra dagang terbesar AS. Indeks S&P 500 kini berada 9,3% di bawah level tertingginya sepanjang masa. Imbal hasil obligasi US Treasury 10 tahun naik 7 basis poin menjadi 4,28%, sementara Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,4%.
Para analis di bank seperti JPMorgan Chase & Co. dan RBC Capital Markets mulai mengurangi ekspektasi optimistis mereka untuk tahun 2025 karena tarif Trump meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi serta tingginya valuasi saham-saham teknologi besar. Yang terbaru, Citigroup Inc. menurunkan pandangannya terhadap saham AS dari overweight menjadi neutral.
Investor akan mencermati data inflasi AS yang akan dirilis pada hari Rabu. Indeks harga konsumen AS diperkirakan naik pada Februari dengan laju yang menunjukkan lambatnya progres dalam upaya pengendalian inflasi oleh The Fed. Core CPI (Core Consumer Price Index) atau inflasi inti, diperkirakan naik 3,2% secara tahunan, melambat dibanding bulan sebelumnya. Meski demikian, para pejabat Fed mungkin akan memilih untuk tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan kebijakan di tengah dinamika Pemerintahan Trump.
Ekuitas Tiongkok juga akan menjadi fokus perhatian karena investor terus beralih dari saham AS ke ekuitas Tiongkok yang telah mengalami penurunan tajam sebelumnya. Indeks saham Tiongkok yang terdaftar di Hong Kong naik 20% tahun ini, meskipun ada ancaman tarif tambahan dari AS. Pembicaraan perdagangan antara AS dan Tiongkok masih menemui jalan buntu karena kedua pihak belum sepakat mengenai langkah terbaik ke depan, menurut sumber yang mengetahui situasi tersebut.
Indonesia
IHSG kembali terkoreksi untuk hari kedua pada perdagangan Selasa (11/3/2025). Berdasarkan data RTI, indeks ditutup melelah 0,79% atau 52,362 poin ke level 6.545,850. Investor asing kembali mencatatkan net sell sebesar Rp 332,33 miliar di seluruh pasar. Saham Perbankan pelat merah yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan saham PT Gojek Tokopedia Tbk banyak dilepas asing.
Lembaga pemeringkatan Fitch Ratings memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 5% pada tahun 2025. Selanjutnya, ekonomi Indonesia diprediksi melambat menjadi 4,9% pada tahun 2026. Adapun proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 tersebut lebih rendah dari target dalam APBN 2025 sebesar 5,2%, serta lebih rendah dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 yang direncanakan sebesar 5,3%.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.