Thursday, 13 March 2025
“You must never delude yourself into thinking that you’re investing when you’re speculating.” – Benjamin Graham.
Indikator Ekonomi

Global Market
Indeks S&P 500 naik 0,5% pada hari Rabu dan indeks Nasdaq 100 yang berbasis teknologi melonjak 1,1%. Kenaikan ini merupakan yang pertama sejak hari Jumat lalu untuk indeks saham acuan AS, meskipun masing-masing masih turun lebih dari 3% di minggu ini. Penguatan indeks saham AS didorong oleh saham teknologi berkapitalisasi besar. Indeks kelompok saham Magnificent Seven naik 2,3%, mencatat kenaikan harian terbaiknya sejak Januari.
Obligasi US Treasury tidak menunjukkan pergerakan berarti terhadap data inflasi tersebut. Imbal hasil obligasi AS 10 tahun naik 3 basis poin menjadi 4,3%, sementara imbal hasil obligasi 2 tahun, yang lebih sensitif terhadap kebijakan moneter, naik 4 basis poin. Sementara mata uang utama bertahan dalam kisaran yang ketat terhadap dollar AS, dengan indeks dollar, DXY, tidak banyak berubah pada hari Rabu. Pergerakan yang terbatas dan kurangnya respons investor di pasar obligasi terhadap data inflasi ini semakin menegaskan bahwa ketidakpastian akibat kebijakan perdagangan Presiden AS, Donald Trump, masih membebani sentimen di pasar global.
Pada hari Rabu, Trump menyatakan bahwa AS akan merespons langkah balasan Uni Eropa terhadap tarif 25% yang baru diberlakukan pada baja dan aluminium, dimana hal itu meningkatkan risiko eskalasi dalam perang dagang global. Sebelumnya pada hari yang sama, Kanada mengumumkan tarif 25% terhadap sekitar $ 20,8 miliar produk buatan AS, termasuk baja dan aluminium, setelah Pemerintahan Trump tetap memberlakukan tarif global terhadap impor dua komoditas tersebut.
Indeks Harga Konsumen (CPI) AS, serta indikator yang mengecualikan harga makanan dan energi, masing-masing naik 0,2% pada bulan Februari dibandingkan dengan perkiraan 0,3% dalam konsensus pasar. Rilis data yang lebih baik dari perkiraan ini menjadi pertanda positif, mengingat kemungkinan kenaikan harga akibat tarif yang dapat meningkatkan beban biaya bagi rumah tangga AS.
Di sisi lain, otoritas Tiongkok memanggil eksekutif Walmart Inc. setelah sebuah laporan yang menyebutkan bahwa Wallmart meminta pemasok untuk menanggung kenaikan biaya akibat tarif impor AS.
Di pasar komoditas, harga emas stabil di sekitar $ 2.934 per ons, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat, memperpanjang reli kenaikan tiga sesi berturut-turut.
Indonesia
IHSG ditutup menguat 119,19 poin atau 1,82% ke 6.665,04 pada akhir perdagangan Rabu (12/3). Dari 11 indeks sektoral, 10 indeks sektoral menguat menopang kenaikan IHSG. Indeks sektoral dengan kenaikan terbesar adalah sektor teknologi yang naik 5,51%, sektor barang konsumen primer yang naik 1,30% dan sektor keuangan yang naik 1,12%. Sedangkan satu indeks sektoral yakni sektor properti tergelincir ke zona merah dengan pelemahan 0,78%. Total volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai 17,98 miliar saham dengan total nilai Rp 9,35 triliun. Namun investor asing hannya membukukan net buy sebesar 145,58 miliar di seluruh pasar, berdasarkan data RTI Business.
Rupiah spot ditutup pada level Rp 16.452 per dollar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan Rabu (12/3), melemah 0,26% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.409 per dollar AS. Pergerakan rupiah sejalan dengan hampir seluruh mata uang di Asia.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.