Friday, 14 March 2025
“The individual investor should act consistently as an investor and not as a speculator.” – Benjamin Graham.
Indikator Ekonomi
Global Market
Indeks S&P 500 turun 1,4% ke level terendah dalam 6 bulan, dengan pelemahan 3 minggunya melewati 10% masuk dalam kategori koreksi menurut istilah market. Indeks Nasdaq 100, yang juga berada dalam fase koreksi, turun 1,9%. Sementara indeks saham Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS berhasil menghindari kejatuhan besar pada pasar ekuitas hari Kamis, dengan hanya turun 0,2%.
Penghindaran risiko di market telah menghapus nilai valuasi saham sekitar $ 5 triliun dari indeks acuan saham AS. Penurunan saham-saham yang berkapitalisasi besar semakin dalam, dimana saham Big Tech memperkuat koreksi dan berdampak di berbagai sudut spekulatif, mulai dari Perusahaan teknologi yang belum menghasilkan laba hingga saham yang paling banyak di posisi short.
Steven Mnuchin, Mantan Menteri Keuangan AS, meredam kekhawatiran resesi AS dan mengecilkan dampak penurunan indeks saham saat ini, dengan menyarankan investor agar tidak bereaksi berlebihan terhadap kebijakan fiskal perdagangan Trump yang agresif. "Kami memulai tahun ini dengan market price yang sepenuhnya telah diperhitungkan, jadi saya pikir koreksi 5% hingga 10% pada S&P atau Nasdaq sebenarnya masuk akal, "kata Steven Mnuchin dalam wawancara Bloomberg pada hari Kamis.
Obligasi US Treasury menguat pada hari Kamis, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun AS turun 4 basis poin menjadi 4,27%, sementara indeks dollar AS, DXY, menguat tipis seiring investor mencari aset safe haven.
Sebagai tanda lain dari eskalasi perang dagang, Trump mengancam akan menerapkan tarif 200% pada anggur, sampanye, dan minuman beralkohol lainnya dari Eropa. Pada hari Kamis, Trump juga menyatakan tidak akan mencabut tarif baja dan aluminium yang mulai berlaku pekan ini, serta tetap pada rencana penerapan tarif timbal balik yang luas terhadap mitra dagang global mulai 2 April.
Di Asia, data yang akan dirilis mencakup data cadangan devisa di Thailand. Data pasokan uang di Tiongkok yang dapat dirilis kapan saja hingga 15 Maret. Bursa di India libur.
Indonesia
IHSG ditutup melemah 17,62 poin atau 0,26% ke 6.647,41 pada akhir perdagangan kemarin, Kamis (13/3). Total volume perdagangan saham di bursa kemarin mencapai 15,22 miliar saham dengan total nilai Rp 8,48 triliun. Investor asing kembali membukukan net sell sebesar 897,09 miliar di seluruh pasar, berdasarkan data RTI Business.
Rupiah spot ditutup pada level Rp 16.428 per dollar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Kamis (13/3), menguat 0,15% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 16.452 per dollar AS. Di Asia, rupiah menguat bersama beberapa mata uang lainnya.
Indeks Penjualan Riil pada Februari 2025, yang menggambarkan kinerja penjualan ritel di Tanah Air, terkontraksi sebesar 0,5% year-on-year (yoy), setelah pada Januari tumbuh 0,5%. Sementara secara bulanan, penjualan eceran pada Februari diprediksi hanya tumbuh 0,8% setelah bulan sebelumnya anjlok dengan pertumbuhan minus 4,7% month-on-month (mom). Data penjualan ritel terbaru itu makin mempertegas potret kelesuan konsumsi dan daya beli warga Indonesia, yang tengah menghadapi pemburukan kondisi penghasilan akibat pekerjaan yang sulit didapatkan dan gelombang PHK yang makin meluas.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.