Tuesday, 15 April 2025
“Do not save what is left after spending, but spend what is left after saving.” – Warren Buffet.
Indikator Ekonomi

Global Market
Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0.78% di level 40,524.79, S&P 500 menguat 0.79% di level 5405.97 dan Nasdaq Composite Index ditutup menguat 0.64% di level 16,831.48 pada akhir perdagangan Senin, 14 April 2025.
Penguatan yang terjadi di bursa ekuitas Wall Street ditopang oleh saham teknologi setelah pernyataan dari Presiden Trump mengenai pengecualian tarif dagang untuk 20 kategori produk elektronik. Pemerintah Amerika pun sedang menyusun tarif baru khusus untuk industri semikonduktor yang akan diumumkan minggu depan.
Dari musim laporan keuangan, kemarin Goldman Sachs mencatatkan kenaikan laba bersih 15% di Q1 2025. Penantian laporan keuangan dari sejumlah Perusahaan besar masih akan berlangsung di minggu depan, seperti Johnson and Johnson, Bank Of America, Citigroup and United Airlines.
Indeks volatilitas CBOE (VIX) yang menjadi barometer untuk mengukur volatilitas di Wall Street turun lebih dari 6 poin di level 30.89 dimana hal ini memberikan dorongan positif bagi saham setelah minggu lalu indeks VIX ini sempat menyentuh angka lebih dari 50.
Bursa saham Eropa ditutup menguat dimana investor menyambut baik pengumuman pengecualian tarif dagang dari Presiden Trump untuk smartphone, komputer dan barang elektronik lainnya.
Bursa pasar Asia Pasifik ditutup menguat setelah sejumlah Negara di kawasan ini sedang mempersiapkan negosiasi perdagangan dengan Amerika minggu ini.
Indonesia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1.7% pada akhir perdagangan Jumat, 11 April 2025 di level 6368.52, dimana sektor yang paling menguat adalah sektor basic materials, properties & real estates dan infrastructures.
Perilisan data cadangan devisa yang diumumkan kemarin, dimana cadangan devisa Indonesia periode Maret mengalami peningkatan $ 2.6M menjadi $ 157.1M (prev : $ 154.5M) turut menjadi sentimen positif. Hal ini terjadi karena ada nya revisi aturan dari Pemerintah mengenai Devisa Hasil Ekspor (DHE).
Merujuk data Refinitiv, nilai tukar IDR terhadap USD ditutup menguat 0.12% di level Rp.16,770. Penguatan IDR didorong oleh depresiasi dari DXY (indeks dollar Amerika) yang turun 0.66% di level 99.45.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.