Produk

Bursa ekuitas Wall Street ditutup menguat hari Rabu kemarin, dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik lebih dari 1%, karena investor optimistis menjelang laporan inflasi yang dapat memberikan ruang bagi The Fed untuk menangguhkan kenaikan suku bunga yang agresif.

Bursa ekuitas Wall Street menguat pada hari Selasa kemarin, dipimpin kenaikan Nasdaq sebesar 1%, setelah Chairman Federal Reserve Jerome Powell terkesan menahan diri dalam pidatonya untuk tidak mengomentari kebijakan suku bunga. Dalam penampilan publik pertamanya tahun ini, Powell mengatakan bahwa kemandirian The Fed sangat penting untuk meredam inflasi.

Bursa Wall Street ditutup cenderung melemah pada hari Senin, dengan indeks S&P 500 ditutup mendatar, karena ekspektasi bahwa The Fed yang tidak akan terlalu agresif terkait kenaikan suku bunga diimbangi kekhawatiran tentang inflasi.

Indeks utama Wall Street semuanya menguat lebih dari 2% pada perdagangan akhir pekan lalu. Penguatan tersebut terjadi setelah data Non-Farm Payrolls (data tingkat tenaga kerja selain sektor pertanian) Amerika Serikat (AS) periode bulan Desember 2022 naik lebih dari perkiraan, sekalipun tingkat upah tumbuh melambat dan aktivitas sektor jasa menyusut.

Indeks S&P 500 di bursa Wall Street ditutup positif pada hari Rabu kemarin, setelah rilis risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve menunjukkan para pejabat The Fed berfokus pada pengendalian inflasi, dimana hal ini sudah diperkirakan sebelumnya.

Indeks utama Wall Street ditutup lebih rendah pada hari perdagangan pertama 2023 disebabkan pelemahan saham Tesla dan Apple, sementara investor khawatir tentang jalur kenaikan suku bunga The Fed ketika menunggu risalah dari pertemuan Desember 2022 yang akan dirilis di hari Kamis besok WIB. Saham pabrikan kendaraan listrik Tesla Inc.

Bursa Wall Street masih dalam libur tahun baru 2023 hari Senin kemarin. Namun, bursa saham berjangka Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada Selasa pagi ini WIB.

Bursa Wall Street ditutup melemah pada perdagangan akhir tahun 2022. Wall Street mengalami penurunan tajam selama setahun yang didorong oleh kenaikan suku bunga yang agresif untuk meredam inflasi, kekhawatiran resesi, perang Rusia-Ukraina dan meningkatnya kekhawatiran atas kasus Covid-19 di China.

Bursa saham di AS pada perdagangan Rabu (28/12) serempak melemah. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,1%, indeks S&P 500 turun 1,2%, dan indeks komposit Nasdaq turun 1,35%. Saham sektor energi melemah karena turunnya harga minyak dunia seiring munculnya kekhawatiran pelemahan permintaan minyak mentah dari China seiring melonjaknya kasus COVID-19 di negara tersebut.

Bursa saham AS mayoritas ditutup melemah pada perdagangan hari Selasa (27/12), pasca libur perayaan Natal. Sementara saham Tesla turun 11% setelah The Wall Street Journal melaporkan bahwa Tesla akan melanjutkan penghentian produksi selama seminggu di fasilitasnya di Shanghai akibat penyebaran Covid di Tiongkok.