Berita


Permudah Pengiriman Uang, BNI Gaet MasterCard

Jakarta, 25 Agustus 2013. Terus berkembangnya pelayanan kiriman uang tunai ke arah yang positif membuat para pelaku usaha penyedia jasa kiriman uang tunai berlomba-lomba menyediakan pelayanan yang optimal kepada nasabahnya, salah satunya dengan mendekatkan layanan kepada nasabah. Potensi bisnis remitansi di Indonesia juga masih sangat besar, baik dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Luar negeri maupun orang Indonesia yang tinggal di luar negeri yang disebut dengan Masyakarat Diaspora Indonesia.

Berdasarkan catatan dari Indonesian Dispora Network (IDN), saat ini terdapat sekitar 8 juta orang Indonesia yang berada di Luar negeri, baik sebagai TKI, pelajar, peneliti, ilmuwan, ataupun sudah mendapatkan permanent residence. Potensi nyata dari masyarakat Diaspora Indonesia ini adalah pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia, yang tentunya sebagai sumber devisa bagi negara.

Masyarakat Diaspora Indonesia membutuhkan layanan transaksi kiriman uang yang aman, mudah, cepat dan terjangkau. Transaksi kiriman uang tunai dari luar negeri ke dalam negeri yang didominasi oleh TKI yang bersifat unbankable menjadi salah satu latar belakang agar transaksi remitansi tetap bisa dilakukan tanpa mengharuskan nasabah datang ke bank.

Menjawab kebutuhan tersebut pada hari Kamis, 22 Agustus 2013 diadakan penandatanganan piagam Nota Kesepahaman (MoU) antara PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dengan MasterCard mengenai Program Pengiriman Uang dan Kartu. MoU tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo dengan Mr. Ajay Banga selaku President and Chief Executive Officer MasterCard Worldwide, di Kantor Pusat BNI Jakarta.

Menurut Gatot, Kerja sama antara BNI dengan MasterCard merupakan sinergi strategis yang dapat memperluas jaringan secara signifikan. Puluhan ribu outlet yang tersebar di seluruh dunia serta reputasi baik yang dimiliki MasterCard menjadi alasan utama BNI memilih MasterCard sebagai mitra bisnis transaksi remitansi dan begitu juga sebaliknya.

"BNI dengan puluhan ribu outlet di dalam negeri juga memberikan keuntungan bagi MasterCard. Sehingga baik BNI maupun MasterCard bisa memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah serta menjadi pilihan utama bagi nasabah, khususnya kepada masyarakat Diaspora Indonesia yang tersebar diseluruh dunia," tutur Gatot.

Layanan remitansi menjadi salah satu unggulan BNI karena layanan ini didukung oleh jaringan internasional yang luas dan kolaborasi dengan institusi lain. BNI memiliki 5 cabang luar negeri di kota besar dunia, BNI Remittance Limited di Hong Kong, Remittance Representative di negara potensi Tenaga Kerja Indonesia, serta dukungan 1.600 bank koresponden di seluruh dunia.

BNI juga mengembangkan konsep virtual office dengan memasang aplikasi BNI di lebih dari 50 koresponden di luar negeri (Abu Dhabi, Dubai, Qatar, Bahrain, Kuwait, Oman, Malaysia, Brunei, Singapore, Hong Kong dan Taiwan), serta menjalin kerjasama dengan institusi besar di negara lain, seperti dengan Japan Post (Genkin Kakeitome) dan SingPost.

Didukung dengan sistem Smart Remittance yang handal dan jaringan yang luas tersebut membuat BNI dipilih sebagai The Best Remittance Provider In South East Asia dari Majalah Alpha South East Asia selama empat tahun berturut-turut yaitu pada tahun 2009, 2010, 2011 dan 2012. Pencapaian tersebut memotivasi BNI untuk terus berkembang dan memberikan layanan terbaik, bukan hanya di Asia Tenggara tapi juga di benua Asia.

Remitansi yang dilayani BNI selama Semester 1 2013 mengalami peningkatan nilai uang yang ditransfer, baik transfer dari luar negeri ke Indonesia (incoming transfer/ ITR) maupun transfer dari Indonesia ke luar negeri (outgoing transfer/ OTR). Jumlah uang yang ditransfer dari luar negeri ke Indonesia selama Semester 1 2013 mencapai USD 21,5 miliar melampaui jumlah dana selama periode yang sama tahun 2012, yaitu USD 18,9 miliar. Adapun jumlah dana yang ditransfer dari Indonesia ke luar negeri mencapai USD 24 miliar pada Semester 1 2013, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebesar USD 19,6 miliar. Pelayanan transfer dana ini membuahkan pendapatan komisi untuk BNI yang meningkat 5,3 % pada Semester 1 2013 dibandingkan periode yang sama tahun 2012.

Jakarta, 25 Agustus 2013. Terus berkembangnya pelayanan kiriman uang tunai ke arah yang positif membuat para pelaku usaha penyedia jasa kiriman uang tunai berlomba-lomba menyediakan pelayanan yang optimal kepada nasabahnya, salah satunya dengan mendekatkan layanan kepada nasabah. Potensi bisnis remitansi di Indonesia juga masih sangat besar, baik dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Luar negeri maupun orang Indonesia yang tinggal di luar negeri yang disebut dengan Masyakarat Diaspora Indonesia.

Berdasarkan catatan dari Indonesian Dispora Network (IDN), saat ini terdapat sekitar 8 juta orang Indonesia yang berada di Luar negeri, baik sebagai TKI, pelajar, peneliti, ilmuwan, ataupun sudah mendapatkan permanent residence. Potensi nyata dari masyarakat Diaspora Indonesia ini adalah pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia, yang tentunya sebagai sumber devisa bagi negara.

Masyarakat Diaspora Indonesia membutuhkan layanan transaksi kiriman uang yang aman, mudah, cepat dan terjangkau. Transaksi kiriman uang tunai dari luar negeri ke dalam negeri yang didominasi oleh TKI yang bersifat unbankable menjadi salah satu latar belakang agar transaksi remitansi tetap bisa dilakukan tanpa mengharuskan nasabah datang ke bank.

Menjawab kebutuhan tersebut pada hari Kamis, 22 Agustus 2013 diadakan penandatanganan piagam Nota Kesepahaman (MoU) antara PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dengan MasterCard mengenai Program Pengiriman Uang dan Kartu. MoU tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo dengan Mr. Ajay Banga selaku President and Chief Executive Officer MasterCard Worldwide, di Kantor Pusat BNI Jakarta.

Menurut Gatot, Kerja sama antara BNI dengan MasterCard merupakan sinergi strategis yang dapat memperluas jaringan secara signifikan. Puluhan ribu outlet yang tersebar di seluruh dunia serta reputasi baik yang dimiliki MasterCard menjadi alasan utama BNI memilih MasterCard sebagai mitra bisnis transaksi remitansi dan begitu juga sebaliknya.

"BNI dengan puluhan ribu outlet di dalam negeri juga memberikan keuntungan bagi MasterCard. Sehingga baik BNI maupun MasterCard bisa memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah serta menjadi pilihan utama bagi nasabah, khususnya kepada masyarakat Diaspora Indonesia yang tersebar diseluruh dunia," tutur Gatot.

Layanan remitansi menjadi salah satu unggulan BNI karena layanan ini didukung oleh jaringan internasional yang luas dan kolaborasi dengan institusi lain. BNI memiliki 5 cabang luar negeri di kota besar dunia, BNI Remittance Limited di Hong Kong, Remittance Representative di negara potensi Tenaga Kerja Indonesia, serta dukungan 1.600 bank koresponden di seluruh dunia.

BNI juga mengembangkan konsep virtual office dengan memasang aplikasi BNI di lebih dari 50 koresponden di luar negeri (Abu Dhabi, Dubai, Qatar, Bahrain, Kuwait, Oman, Malaysia, Brunei, Singapore, Hong Kong dan Taiwan), serta menjalin kerjasama dengan institusi besar di negara lain, seperti dengan Japan Post (Genkin Kakeitome) dan SingPost.

Didukung dengan sistem Smart Remittance yang handal dan jaringan yang luas tersebut membuat BNI dipilih sebagai The Best Remittance Provider In South East Asia dari Majalah Alpha South East Asia selama empat tahun berturut-turut yaitu pada tahun 2009, 2010, 2011 dan 2012. Pencapaian tersebut memotivasi BNI untuk terus berkembang dan memberikan layanan terbaik, bukan hanya di Asia Tenggara tapi juga di benua Asia.

Remitansi yang dilayani BNI selama Semester 1 2013 mengalami peningkatan nilai uang yang ditransfer, baik transfer dari luar negeri ke Indonesia (incoming transfer/ ITR) maupun transfer dari Indonesia ke luar negeri (outgoing transfer/ OTR). Jumlah uang yang ditransfer dari luar negeri ke Indonesia selama Semester 1 2013 mencapai USD 21,5 miliar melampaui jumlah dana selama periode yang sama tahun 2012, yaitu USD 18,9 miliar. Adapun jumlah dana yang ditransfer dari Indonesia ke luar negeri mencapai USD 24 miliar pada Semester 1 2013, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebesar USD 19,6 miliar. Pelayanan transfer dana ini membuahkan pendapatan komisi untuk BNI yang meningkat 5,3 % pada Semester 1 2013 dibandingkan periode yang sama tahun 2012.

Related

Arsip Berita