Berita


BNI Berikan Fasilitas Pinjaman Rp 4,36 Triliun Kepada PT Waskita Karya (Persero)

BNI juga memberikan supply chain financing sebesar Rp 200 Miliar kepada supplier/subkontraktor

Jakarta, 6 Februari 2012. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) memberikan fasilitas pinjaman sebesar Rp 4,36 triliun kepada PT Waskita Karya (Persero). Fasilitas pinjaman terdiri dari kredit modal kerja (KMK) sebesar Rp 1 triliun, penerbitan garansi bank sebagai penjaminan pelaksanaan proyek sebesar Rp 3 triliun, dan penerbitan letter of credit (L/C) untuk impor barang-barang modal sebesar USD 40 juta (± ekuivalen Rp 360 miliar). Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan mendukung pelaksanaan sisa proyek tahun 2011 dan proyek kontrak baru tahun 2012.

Selain itu, BNI dan PT Waskita Karya juga bekerjasama untuk pemberian supply chain financing kepada supplier/subkontraktor dengan plafon sebesar Rp 200 miliar. Untuk tahap pertama, fasilitas supply chain financing akan disalurkan kepada 30 supplier/subkontraktor utama dari PT Waskita Karya. PT Waskita Karya (Persero) merupakan salah satu BUMN yang bergerak dalam bidang konstruksi untuk proyek-proyek dari pemerintah dan swasta.

Pemberian fasilitas pinjaman ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kredit antara Tunggul Rajagukguk, Direktur Keuangan PT Waskita Karya, dengan Krishna Suparto, Direktur Business Banking BNI, yang disaksikan oleh Gatot M Suwondo, Direktur Utama BNI, dan M Choliq, Direktur Utama PT Waskita Karya, di Jakarta (6/2).

Menurut Gatot, pemberian fasilitas pinjaman ini merupakan komitmen BNI dalam mendukung pengembangan usaha dan sinergi dengan PT Waskita Karya sebagai salah satu BUMN Karya. “BNI telah berkomitmen mendukung sektor kontruksi dan menjadikan sebagai salah satu sektor unggulan dari 8 sektor unggulan sasaran BNI. PT Waskita Karya merupakan BUMN Karya yang menjadi pemain utama dalam proyek-proyek infrstruktur di Tanah Air, sehingga sehingga dengan pemberian fasilitas pinjaman ini juga sebagai salah satu wujud dukungan langsung terhadap pembangunan infrastruktur di Tanah Air,” kata Gatot.

Pada kesempatan yang sama juga ditandatangani kerjasama BNI dengan PT Waskita Karya dalam bidang layanan cash management dan virtual account untuk mendukung pengelolaan keuangan perusahaan secara menyeluruh dengan lebih efektif dan efisien. PT Waskita Karya merupakan nasabah BNI yang telah lama menggunakan layanan perbankan dari BNI. Tahun 2010 lalu, BNI juga telah memberikan fasilitas pinjaman sebesar Rp 2,6 triliun untuk modal kerja mengerjakan proyek-proyeknya pada waktu itu.

Pemberian fasilitas supply chain financing kepada para supplier/subkrontaktor PT Waskita Karya, ditujukan untuk memberikan manfaat berupa kecukupan modal kerja dalam memenuhi pekerjaan atau kontrak dari PT Waskita Karya, sedangkan PT Waskita Karya mendapatkan manfaat berupa kelancaran pekerjaan dan pengadaan dari para mitranya.

Kerjasama supply chain financing ini, menurut Gatot, adalah salah satu bentuk upaya BNI sebagai bank of choice yang memberikan total financial solution bagi customer atau nasabah. “BNI tidak hanya memberikan fasilitas pembiayaan atau layanan perbankan kepada suatu korporasi, dalam hal ini PT Waskita Karya, tetapi juga memberikan solusi keuangan secara menyeluruh, termasuk transaksi dan pembiayaan dengan pihak lain, seperti supplier, mitra/rekanan, hingga ke pihak end user” terangnya.

Kredit BNI ke BUMN Karya mencapai Rp 8,2 Triliun
Dengan pemberian fasilitas pinjaman ke PT Waskita Karya ini, total kredit BNI yang disalurkan kepada BUMN Karya mencapai Rp 8,2 trilun yang diberikan kepada PT Waskita Karya (Persero), PT Hutama Karya (Persero), PT Pembangunan Perumahan (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero).

BNI juga memberikan supply chain financing sebesar Rp 200 Miliar kepada supplier/subkontraktor

Jakarta, 6 Februari 2012. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) memberikan fasilitas pinjaman sebesar Rp 4,36 triliun kepada PT Waskita Karya (Persero). Fasilitas pinjaman terdiri dari kredit modal kerja (KMK) sebesar Rp 1 triliun, penerbitan garansi bank sebagai penjaminan pelaksanaan proyek sebesar Rp 3 triliun, dan penerbitan letter of credit (L/C) untuk impor barang-barang modal sebesar USD 40 juta (± ekuivalen Rp 360 miliar). Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan mendukung pelaksanaan sisa proyek tahun 2011 dan proyek kontrak baru tahun 2012.

Selain itu, BNI dan PT Waskita Karya juga bekerjasama untuk pemberian supply chain financing kepada supplier/subkontraktor dengan plafon sebesar Rp 200 miliar. Untuk tahap pertama, fasilitas supply chain financing akan disalurkan kepada 30 supplier/subkontraktor utama dari PT Waskita Karya. PT Waskita Karya (Persero) merupakan salah satu BUMN yang bergerak dalam bidang konstruksi untuk proyek-proyek dari pemerintah dan swasta.

Pemberian fasilitas pinjaman ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kredit antara Tunggul Rajagukguk, Direktur Keuangan PT Waskita Karya, dengan Krishna Suparto, Direktur Business Banking BNI, yang disaksikan oleh Gatot M Suwondo, Direktur Utama BNI, dan M Choliq, Direktur Utama PT Waskita Karya, di Jakarta (6/2).

Menurut Gatot, pemberian fasilitas pinjaman ini merupakan komitmen BNI dalam mendukung pengembangan usaha dan sinergi dengan PT Waskita Karya sebagai salah satu BUMN Karya. “BNI telah berkomitmen mendukung sektor kontruksi dan menjadikan sebagai salah satu sektor unggulan dari 8 sektor unggulan sasaran BNI. PT Waskita Karya merupakan BUMN Karya yang menjadi pemain utama dalam proyek-proyek infrstruktur di Tanah Air, sehingga sehingga dengan pemberian fasilitas pinjaman ini juga sebagai salah satu wujud dukungan langsung terhadap pembangunan infrastruktur di Tanah Air,” kata Gatot.

Pada kesempatan yang sama juga ditandatangani kerjasama BNI dengan PT Waskita Karya dalam bidang layanan cash management dan virtual account untuk mendukung pengelolaan keuangan perusahaan secara menyeluruh dengan lebih efektif dan efisien. PT Waskita Karya merupakan nasabah BNI yang telah lama menggunakan layanan perbankan dari BNI. Tahun 2010 lalu, BNI juga telah memberikan fasilitas pinjaman sebesar Rp 2,6 triliun untuk modal kerja mengerjakan proyek-proyeknya pada waktu itu.

Pemberian fasilitas supply chain financing kepada para supplier/subkrontaktor PT Waskita Karya, ditujukan untuk memberikan manfaat berupa kecukupan modal kerja dalam memenuhi pekerjaan atau kontrak dari PT Waskita Karya, sedangkan PT Waskita Karya mendapatkan manfaat berupa kelancaran pekerjaan dan pengadaan dari para mitranya.

Kerjasama supply chain financing ini, menurut Gatot, adalah salah satu bentuk upaya BNI sebagai bank of choice yang memberikan total financial solution bagi customer atau nasabah. “BNI tidak hanya memberikan fasilitas pembiayaan atau layanan perbankan kepada suatu korporasi, dalam hal ini PT Waskita Karya, tetapi juga memberikan solusi keuangan secara menyeluruh, termasuk transaksi dan pembiayaan dengan pihak lain, seperti supplier, mitra/rekanan, hingga ke pihak end user” terangnya.

Kredit BNI ke BUMN Karya mencapai Rp 8,2 Triliun
Dengan pemberian fasilitas pinjaman ke PT Waskita Karya ini, total kredit BNI yang disalurkan kepada BUMN Karya mencapai Rp 8,2 trilun yang diberikan kepada PT Waskita Karya (Persero), PT Hutama Karya (Persero), PT Pembangunan Perumahan (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), dan PT Nindya Karya (Persero).

Related

Arsip Berita