Berita


Tambah 4 Kampoeng BNI di Sumatera, BNI Perluas Dukungan pada Usaha Berbasis Industri Kreatif

Siaran Pers

Bukittinggi, 2 Juni 2013. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk atau BNI memperluas dukungan terhadap program pengembangan usaha berbasis komunitas atau Community Development yang disebut Kampoeng BNI. Kali ini, BNI membuka empat Kampoeng BNI baru di empat lokasi yang berbeda di Pulau Sumatera. Pembukaan Kampoeng BNI tersebut dilakukan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Mari E. Pangestu, dan Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo, di acara Pembukaan Tour de Singkarak, di Bukittinggi, Sumatera Barat (2/5).

Keempat Kampoeng BNI yang baru dibuka tersebut adalah Kampoeng BNI Tenun Silungkang-Sawahlunto, Kampoeng BNI Kain Ulos Samosir-Sumatera Utara, Kampoeng BNI Kain Tapis Lampung Selatan, dan Kampoeng BNI Tenun Pandai Sikek Bukittinggi. Di keempat Kampoeng BNI baru tersebut, BNI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 4,185 miliar yang diterima oleh sekitar 274 mitra usaha. Dengan tambahan 4 Kampoeng BNI ini, saatini BNI telah memiliki 27 Kampoeng BNI tersebar di seluruh Indonesia dengan total pembiayaan usaha sebesar Rp 31,49 miliar.

Kampoeng BNI merupakan salah satu Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang memiliki tujuan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui penyaluran kredit lunak dengan sistem klaster yang dilakukan di beberapa daerah. Tujuan pembentukan "Kampoeng BNI" adalah untuk mengembangkan potensi ekonomi masyarakat di suatu kawasan pedesaan melalui pinjaman lunak program kemitraan maupun bantuan bina lingkungan untuk menunjang aktivitas ekonomi lokal di daerah tersebut. Pada saat ini konsep Kampoeng BNI dibangun atas prinsip Community Development, dimana satu klaster mengangkat produk potensial berdasarkan kearifan lokal setempat.

Dalam Kampoeng BNI, program PKBL BNI tidak sekadar menyalurkan pembiayaan usaha, namun juga melakukan capacity building atau pelatihan peningkatan kapasitas, misalnya pelatihan motif tenun sesuai keinginan pasar internasional, pelatihan pembukuan sederhana, pelatihan pemasaran yang efektif dan pelatihan lainnya sesuai kebutuhan mitra binaan. Selain itu, BNI memberikan bantuan sarana dan prasarana di dalam Kampoeng BNI, misalnya showroom, packing house, balai pertemuan, dan juga sarana sosial masyarakat. BNI juga memberikan bantuan pendidikan kepada keluarga mitra binaan berupa beasiswa dan sarana pendidikan lainnya.

Beberapa Kampoeng BNI (KBNI) lain yang telah dibuka antara lain KBNI Peternakan Sapi Subang, KBNI Budidaya Jagung Ciamis, KBNI Budidaya Ulat Sutera Bantul, KBNI Tenun Songket Ogan Ilir, KBNI Nelayan Lamongan, KBNI Jagung Solok, KBNI Seni Kamasan Klungkung, KBNI Pengolahan Hasil Laut Muara Angke, KBNI Bandeng Karawang, KBNI Karebosi Makassar, KBNI Pisang Lumajang, KBNI Batik Pekalongan, KBNI Batik Lasem Rembang, KBNI Kain Sutera Sengkang Wajo, KBNI Mebel Sumedang, KBNI Kain Sasirangan Banjarmasin, KBNI Pemberdayaan Perempuan Bogor, KBNI Ikan Nila Ponorogo, dan KBNI Tenun Ikat Sumba Waingapu.

Siaran Pers

Bukittinggi, 2 Juni 2013. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk atau BNI memperluas dukungan terhadap program pengembangan usaha berbasis komunitas atau Community Development yang disebut Kampoeng BNI. Kali ini, BNI membuka empat Kampoeng BNI baru di empat lokasi yang berbeda di Pulau Sumatera. Pembukaan Kampoeng BNI tersebut dilakukan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Mari E. Pangestu, dan Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo, di acara Pembukaan Tour de Singkarak, di Bukittinggi, Sumatera Barat (2/5).

Keempat Kampoeng BNI yang baru dibuka tersebut adalah Kampoeng BNI Tenun Silungkang-Sawahlunto, Kampoeng BNI Kain Ulos Samosir-Sumatera Utara, Kampoeng BNI Kain Tapis Lampung Selatan, dan Kampoeng BNI Tenun Pandai Sikek Bukittinggi. Di keempat Kampoeng BNI baru tersebut, BNI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 4,185 miliar yang diterima oleh sekitar 274 mitra usaha. Dengan tambahan 4 Kampoeng BNI ini, saatini BNI telah memiliki 27 Kampoeng BNI tersebar di seluruh Indonesia dengan total pembiayaan usaha sebesar Rp 31,49 miliar.

Kampoeng BNI merupakan salah satu Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang memiliki tujuan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui penyaluran kredit lunak dengan sistem klaster yang dilakukan di beberapa daerah. Tujuan pembentukan "Kampoeng BNI" adalah untuk mengembangkan potensi ekonomi masyarakat di suatu kawasan pedesaan melalui pinjaman lunak program kemitraan maupun bantuan bina lingkungan untuk menunjang aktivitas ekonomi lokal di daerah tersebut. Pada saat ini konsep Kampoeng BNI dibangun atas prinsip Community Development, dimana satu klaster mengangkat produk potensial berdasarkan kearifan lokal setempat.

Dalam Kampoeng BNI, program PKBL BNI tidak sekadar menyalurkan pembiayaan usaha, namun juga melakukan capacity building atau pelatihan peningkatan kapasitas, misalnya pelatihan motif tenun sesuai keinginan pasar internasional, pelatihan pembukuan sederhana, pelatihan pemasaran yang efektif dan pelatihan lainnya sesuai kebutuhan mitra binaan. Selain itu, BNI memberikan bantuan sarana dan prasarana di dalam Kampoeng BNI, misalnya showroom, packing house, balai pertemuan, dan juga sarana sosial masyarakat. BNI juga memberikan bantuan pendidikan kepada keluarga mitra binaan berupa beasiswa dan sarana pendidikan lainnya.

Beberapa Kampoeng BNI (KBNI) lain yang telah dibuka antara lain KBNI Peternakan Sapi Subang, KBNI Budidaya Jagung Ciamis, KBNI Budidaya Ulat Sutera Bantul, KBNI Tenun Songket Ogan Ilir, KBNI Nelayan Lamongan, KBNI Jagung Solok, KBNI Seni Kamasan Klungkung, KBNI Pengolahan Hasil Laut Muara Angke, KBNI Bandeng Karawang, KBNI Karebosi Makassar, KBNI Pisang Lumajang, KBNI Batik Pekalongan, KBNI Batik Lasem Rembang, KBNI Kain Sutera Sengkang Wajo, KBNI Mebel Sumedang, KBNI Kain Sasirangan Banjarmasin, KBNI Pemberdayaan Perempuan Bogor, KBNI Ikan Nila Ponorogo, dan KBNI Tenun Ikat Sumba Waingapu.

Related

Arsip Berita