Berita


BNI Berikan Fasilitas Kredit kepada PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Jakarta, 28 Agustus 2013 – IPC atau PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) melakukan penandatanganan Perjanjian Kredit Modal Kerja dan Corporate Loan dengan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Penandatanganan perjanjian kredit di kantor pusat IPC diwakili oleh Direktur Utama IPC, R.J. Lino, Direktur Business Banking BNI, Krishna R. Suparto, serta Direktur Institutional Banking Bank Mandiri, Abdul Rachman.Penandatanganan perjanjiankredit ini bertujuan untuk mendukung IPC dalam modal kerja dan pembiayaan investasi.

Seperti sebelumnya dikatakan perjanjian ini merupakan kelanjutan dari perjanjian kredit modal kerja yang sebelumnya telah ditandatangani oleh IPC, Bank Mandiri, dan BNI.  Perjanjian Kredit Modal Kerja dan Corporate Loan berisi pemberian pinjaman total kredit sebesar Rp. 4 Trilyun dalam rangka pembiayaan operasional dan investasi IPC.

Dalam perjanjian kredit yang baru ini, Bank Mandiri dan BNI memberikan fasilitas corporate loan sebesar 3 (tiga) triliun rupiah dan perpanjangan kredit modal kerja sebesar 1 (satu) triliun rupiah. Secara detail, Bank Mandiri dan BNI masing-masing memberikan corporate loan sebesar Rp. 1,5 Trilyun dan kredit modal kerja sebesar Rp. 500 milyar. Segera setelah penandatanganan, kredit perbankan ini akan dicairkan secara bertahap sesuai kebutuhan perusahaan.

Direktur Utama IPC RJ Lino, memaparkan, "Ke depan seiring dengan agresivitas kami memperbaiki layanan di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola IPC, perusahaan tentu membutuhkan pendanaan eksternal untuk mendukungnya. Perbankan dalam negeri dipilih karena sebagai suatu bentuk sinergi BUMN dalam rangka memajukan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Kita sudah siapkan semua syarat yang diperlukan agar kredit segera cair dan kita bisa mulai mengeksekusi rencana investasi yang telah disiapkan."

"Bank Mandiri tentu selalu siap membantu pengembangan investasi IPC. Kerjasama antara kami dan IPC menunjukkan bahwa kapasitas perbankan nasional telah mampu membiayai investasi besar di Indonesia dengan kondisi yang bersaing dengan perbankan luar negeri," ujar Direktur Institutional Banking Bank Mandiri, Abdul Rachman.

"Kami melihat banyak proyek yang sedang dikerjakan oleh IPC. Oleh karena itu, IPC akan membutuhkan banyak dana eskternal untuk menyelesaikan proyek-proyek tersebut. Sebagai bagian dari peningkatan kapasitas bersaing Indonesia, kami tentu siap memberikan pinjaman dengan suku bunga yang kompetitif," tambah Direktur Business Banking BNI, Krishna R. Suparto.

Dunia usaha melirik kedua bank ini karena reputasi dan credit offering yang kompetitif dalam pendanaan. Kemampuan dua BUMN perbankan inilah yang semakin memantapkan IPC memilih sindikasi perbankan dalam negeri demi segera terwujudnya pelabuhan-pelabuhan yang mumpuni untuk perbaikan sistem logistik Indonesia.

Jakarta, 28 Agustus 2013 – IPC atau PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) melakukan penandatanganan Perjanjian Kredit Modal Kerja dan Corporate Loan dengan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Penandatanganan perjanjian kredit di kantor pusat IPC diwakili oleh Direktur Utama IPC, R.J. Lino, Direktur Business Banking BNI, Krishna R. Suparto, serta Direktur Institutional Banking Bank Mandiri, Abdul Rachman.Penandatanganan perjanjiankredit ini bertujuan untuk mendukung IPC dalam modal kerja dan pembiayaan investasi.

Seperti sebelumnya dikatakan perjanjian ini merupakan kelanjutan dari perjanjian kredit modal kerja yang sebelumnya telah ditandatangani oleh IPC, Bank Mandiri, dan BNI.  Perjanjian Kredit Modal Kerja dan Corporate Loan berisi pemberian pinjaman total kredit sebesar Rp. 4 Trilyun dalam rangka pembiayaan operasional dan investasi IPC.

Dalam perjanjian kredit yang baru ini, Bank Mandiri dan BNI memberikan fasilitas corporate loan sebesar 3 (tiga) triliun rupiah dan perpanjangan kredit modal kerja sebesar 1 (satu) triliun rupiah. Secara detail, Bank Mandiri dan BNI masing-masing memberikan corporate loan sebesar Rp. 1,5 Trilyun dan kredit modal kerja sebesar Rp. 500 milyar. Segera setelah penandatanganan, kredit perbankan ini akan dicairkan secara bertahap sesuai kebutuhan perusahaan.

Direktur Utama IPC RJ Lino, memaparkan, "Ke depan seiring dengan agresivitas kami memperbaiki layanan di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola IPC, perusahaan tentu membutuhkan pendanaan eksternal untuk mendukungnya. Perbankan dalam negeri dipilih karena sebagai suatu bentuk sinergi BUMN dalam rangka memajukan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Kita sudah siapkan semua syarat yang diperlukan agar kredit segera cair dan kita bisa mulai mengeksekusi rencana investasi yang telah disiapkan."

"Bank Mandiri tentu selalu siap membantu pengembangan investasi IPC. Kerjasama antara kami dan IPC menunjukkan bahwa kapasitas perbankan nasional telah mampu membiayai investasi besar di Indonesia dengan kondisi yang bersaing dengan perbankan luar negeri," ujar Direktur Institutional Banking Bank Mandiri, Abdul Rachman.

"Kami melihat banyak proyek yang sedang dikerjakan oleh IPC. Oleh karena itu, IPC akan membutuhkan banyak dana eskternal untuk menyelesaikan proyek-proyek tersebut. Sebagai bagian dari peningkatan kapasitas bersaing Indonesia, kami tentu siap memberikan pinjaman dengan suku bunga yang kompetitif," tambah Direktur Business Banking BNI, Krishna R. Suparto.

Dunia usaha melirik kedua bank ini karena reputasi dan credit offering yang kompetitif dalam pendanaan. Kemampuan dua BUMN perbankan inilah yang semakin memantapkan IPC memilih sindikasi perbankan dalam negeri demi segera terwujudnya pelabuhan-pelabuhan yang mumpuni untuk perbaikan sistem logistik Indonesia.

Related

Arsip Berita