Berita


BNI Borong Anugerah Tata Kelola Bank Terbaik

Jakarta, 27 Februari 2014. Lima anugerah dari hasil jajak pendapat independen tentang Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Poll) 2013 yang dilaksanakan majalah Asiamoney diraih oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. Ini merupakan tahun kedua BNI memborong anugerah di bagian Corporate Governance Poll yang diberikan Asiamoney.

Hasil survei tersebut merupakan pengakuan pihak eksternal atas kualitas tata kelola BNI yang unggul pada seluruh prinsip tata kelola bank yang baik (GCG), yaitu Transparansi & Keterbukaan Informasi; Hubungan Investor; Pertanggungjawaban dan Sikap Etis Manajemen serta Dewan Direksi; dan Perlakuan Adil dan Wajar terhadap Hak Pemegang Saham. BNI menjadi bank terbaik di Indonesia oleh survei Asiamoney di sepanjang tahun 2013 yang ditentukan oleh 134 responden dari 86 lembaga secara worldwide yang terdiri atas para fund manager, riset analis, CEO dan CIO serta senior eksekutif perusahaan fund management dan fund hedging.

Kelima anugerah yang diberikan kepada BNI ini adalah Indonesia Best Overall Corporate Governance, Indonesia Best for Disclosure & Transparency, Indonesia Best for Investor Relations, Indonesia Best for Shareholder's Right and Equitable Treatment, serta Indonesia Best for Responsibilities and Ethical Behaviour of Management and The Board of Director. Seluruh anugerah tersebut diserahkan oleh Asiamoney secara resmi kepada Direktur Hukum dan Kepatuhan BNI Ahdi Jumhari Luddin di Hongkong, Kamis (27/2/2014).

Ahdi mengungkapkan, pesan dari survei Asiamoney adalah bahwa komitmen perusahaan terhadap transparansi dan hubungan investor dapat meningkatkan nilai perusahaan di mata pelaku pasar. Pencapaian yang diperoleh BNI tidak terlepas dari upaya dalam menjaga hubungan baik dengan seluruh pemangku kepentingan khususnya investor melalui program Non Deal Roadshow yang dilakukan 20 kali selama 2013, menggelar 121 kali Investor & Analyst Visit, melakukan 13 kali teleconference, dan empat kali analyst meeting serta menerbitkan 12 kali BNI Monthly Update sebagai publikasi rutin kepada stakeholders eksternal.

"Hal yang membanggakan bagi BNI sebagai bank terbaik tahun 2013 di Indonesia dalam hal tata kelola yang baik adalah pengakuan dari sebagian besar responden bahwa tata kelola perusahaan BNI mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang sudah masuk dalam kategori terbaik juga oleh Asiamoney," ujar Ahdi.

Jajak pendapat ini dilakukan Asiamoney karena GCG secara pasti akan membantu para investor untuk merasa nyaman dalam berbisnis, sehingga pada akhirnya akan menopang perbaikan kinerja saham. Salah satu indikasi kepercayaan yang diberikan investor kepada BNI adalah pergerakan saham BBNI sepanjang tahun 2013 yang dibuka pada posisi Rp 3.725 per lembar pada 2 Januari 2013 meningkat ke level Rp 3.950 per lembar pada 31 Desember 2013. Pada penutupan bursa tanggal 25 Februari 2014, BBNI bertengger pada posisi Rp 4.545 per lembar (data: Bloomberg).

Dalam jajak pendapat ini, Asiamoney meminta responden untuk memilih dua perusahaan terbaik di Asia untuk empat indikator, yaitu indikator Disclosure & Transparency, Shareholder's Right & Equitable Treatment, Responsibilities and Ethical Behaviour of Management And The Board of Director, serta indikator Investor Relations.

Untuk indikator Disclosure & Transparency, pertanyaan yang disampaikan antara lain, perusahaan apa yang memberikan laporan keuangan paling informatif dan perusahaan mana yang berhasil meningkatkan transparansinya dalam 12 bulan terakhir. Untuk indikator Shareholder's Right & Equitable Treatment, responden ditanya perusahaan apa yang melindungi hak-hak pemegang saham terbaik dan menjamin perlakukan yang adil untuk semua pemegang sahamnya. Adapun untuk indikator Responsibilities and Ethical Behaviour of Management and The Board of Director, responden ditanya tentang perusahaan yang mana yang berhasil mengembangkan struktur akuntabilitasnya. Sementara itu, indikator Investor Relations, responden ditanya tentang perusahaan apa yang paling proaktif dalam menginformasikan kinerjanya kepada pelaku pasar, pemegang saham/ investor, serta memberikan akses langsung kepada manajemen senior.

Menjadi bank acuan

Ahdi mengatakan, sejak tahun 2007, manajemen BNI berkomitmen melaksanakan prinsip-prinsip GCG secara konsisten dalam menjalankan bisnisnya, sesuai dengan misi kelima BNI, yaitu menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik di industri perbankan Indonesia. Langkah-langkah yang dilakukan BNI adalah menerbitkan Corporate Governance Handbook, kode etik BNI, mengelola data governance dengan baik, dan mengaplikasikan Whistle Blowing System (WBS) secara efektif. Selain itu, BNI juga menerapkan program zero fraud dan operational risk self assessment (ORSA), yang berhasil menekan terjadinya fraud maupun potensi kerugian akibat risiko operasional.

"Upaya kami itu membuat BNI diakui sebagai bank terbaik yang mampu memperoleh Best State Owned Enterprise 2013 dalam The 5th IICD Corporate Governance Conference & Award dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) di Jakarta, 30 Oktober 2013,” ujar Ahdi.

Menurut Ahdi, Direksi BNI terus mengajak pegawai untuk melakukan lima arahan, yaitu bekerja dengan hati yang bersih; berpikir positif, bersatu, dan proaktif untuk bersinergi antar unit kerja; melayani nasabah dengan sepenuh hati, tanpa harus mengorbankan kehormatan; pelihara momentum pertumbuhan untuk menjadikan BNI lebih besar di Industri Perbankan Nasional; serta selalu berdoa.

Jakarta, 27 Februari 2014. Lima anugerah dari hasil jajak pendapat independen tentang Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Poll) 2013 yang dilaksanakan majalah Asiamoney diraih oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI. Ini merupakan tahun kedua BNI memborong anugerah di bagian Corporate Governance Poll yang diberikan Asiamoney.

Hasil survei tersebut merupakan pengakuan pihak eksternal atas kualitas tata kelola BNI yang unggul pada seluruh prinsip tata kelola bank yang baik (GCG), yaitu Transparansi & Keterbukaan Informasi; Hubungan Investor; Pertanggungjawaban dan Sikap Etis Manajemen serta Dewan Direksi; dan Perlakuan Adil dan Wajar terhadap Hak Pemegang Saham. BNI menjadi bank terbaik di Indonesia oleh survei Asiamoney di sepanjang tahun 2013 yang ditentukan oleh 134 responden dari 86 lembaga secara worldwide yang terdiri atas para fund manager, riset analis, CEO dan CIO serta senior eksekutif perusahaan fund management dan fund hedging.

Kelima anugerah yang diberikan kepada BNI ini adalah Indonesia Best Overall Corporate Governance, Indonesia Best for Disclosure & Transparency, Indonesia Best for Investor Relations, Indonesia Best for Shareholder's Right and Equitable Treatment, serta Indonesia Best for Responsibilities and Ethical Behaviour of Management and The Board of Director. Seluruh anugerah tersebut diserahkan oleh Asiamoney secara resmi kepada Direktur Hukum dan Kepatuhan BNI Ahdi Jumhari Luddin di Hongkong, Kamis (27/2/2014).

Ahdi mengungkapkan, pesan dari survei Asiamoney adalah bahwa komitmen perusahaan terhadap transparansi dan hubungan investor dapat meningkatkan nilai perusahaan di mata pelaku pasar. Pencapaian yang diperoleh BNI tidak terlepas dari upaya dalam menjaga hubungan baik dengan seluruh pemangku kepentingan khususnya investor melalui program Non Deal Roadshow yang dilakukan 20 kali selama 2013, menggelar 121 kali Investor & Analyst Visit, melakukan 13 kali teleconference, dan empat kali analyst meeting serta menerbitkan 12 kali BNI Monthly Update sebagai publikasi rutin kepada stakeholders eksternal.

"Hal yang membanggakan bagi BNI sebagai bank terbaik tahun 2013 di Indonesia dalam hal tata kelola yang baik adalah pengakuan dari sebagian besar responden bahwa tata kelola perusahaan BNI mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang sudah masuk dalam kategori terbaik juga oleh Asiamoney," ujar Ahdi.

Jajak pendapat ini dilakukan Asiamoney karena GCG secara pasti akan membantu para investor untuk merasa nyaman dalam berbisnis, sehingga pada akhirnya akan menopang perbaikan kinerja saham. Salah satu indikasi kepercayaan yang diberikan investor kepada BNI adalah pergerakan saham BBNI sepanjang tahun 2013 yang dibuka pada posisi Rp 3.725 per lembar pada 2 Januari 2013 meningkat ke level Rp 3.950 per lembar pada 31 Desember 2013. Pada penutupan bursa tanggal 25 Februari 2014, BBNI bertengger pada posisi Rp 4.545 per lembar (data: Bloomberg).

Dalam jajak pendapat ini, Asiamoney meminta responden untuk memilih dua perusahaan terbaik di Asia untuk empat indikator, yaitu indikator Disclosure & Transparency, Shareholder's Right & Equitable Treatment, Responsibilities and Ethical Behaviour of Management And The Board of Director, serta indikator Investor Relations.

Untuk indikator Disclosure & Transparency, pertanyaan yang disampaikan antara lain, perusahaan apa yang memberikan laporan keuangan paling informatif dan perusahaan mana yang berhasil meningkatkan transparansinya dalam 12 bulan terakhir. Untuk indikator Shareholder's Right & Equitable Treatment, responden ditanya perusahaan apa yang melindungi hak-hak pemegang saham terbaik dan menjamin perlakukan yang adil untuk semua pemegang sahamnya. Adapun untuk indikator Responsibilities and Ethical Behaviour of Management and The Board of Director, responden ditanya tentang perusahaan yang mana yang berhasil mengembangkan struktur akuntabilitasnya. Sementara itu, indikator Investor Relations, responden ditanya tentang perusahaan apa yang paling proaktif dalam menginformasikan kinerjanya kepada pelaku pasar, pemegang saham/ investor, serta memberikan akses langsung kepada manajemen senior.

Menjadi bank acuan

Ahdi mengatakan, sejak tahun 2007, manajemen BNI berkomitmen melaksanakan prinsip-prinsip GCG secara konsisten dalam menjalankan bisnisnya, sesuai dengan misi kelima BNI, yaitu menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik di industri perbankan Indonesia. Langkah-langkah yang dilakukan BNI adalah menerbitkan Corporate Governance Handbook, kode etik BNI, mengelola data governance dengan baik, dan mengaplikasikan Whistle Blowing System (WBS) secara efektif. Selain itu, BNI juga menerapkan program zero fraud dan operational risk self assessment (ORSA), yang berhasil menekan terjadinya fraud maupun potensi kerugian akibat risiko operasional.

"Upaya kami itu membuat BNI diakui sebagai bank terbaik yang mampu memperoleh Best State Owned Enterprise 2013 dalam The 5th IICD Corporate Governance Conference & Award dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) di Jakarta, 30 Oktober 2013,” ujar Ahdi.

Menurut Ahdi, Direksi BNI terus mengajak pegawai untuk melakukan lima arahan, yaitu bekerja dengan hati yang bersih; berpikir positif, bersatu, dan proaktif untuk bersinergi antar unit kerja; melayani nasabah dengan sepenuh hati, tanpa harus mengorbankan kehormatan; pelihara momentum pertumbuhan untuk menjadikan BNI lebih besar di Industri Perbankan Nasional; serta selalu berdoa.

Related

Arsip Berita