Berita


BUMN Salurkan Bantuan Hingga Pulau Liran Kibarkan 1.000 Bendara Merah Putih di Tapal Batas Negara

Maluku Barat Daya, 7 Agustus 2017 - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bersama 13 badan usaha milik negara atau BUMN lainnya turut memberikan perhatian khusus bagi warga yang menetap di pulau-pulau terluar atau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Kali ini, BUMN-BUMN tersebut menyalurkan bantuan bagi warga yang tinggal di Pulau Liran, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku sekitar 18 jam perjalanan menggunakan kapal laut dari Ambon, Ibukota Maluku atau sekitar 8 jam perjalanan dengan kapal feri dari Tiakur di Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya. Pulai Liran inilah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

Kehadiran Rini di Pulau Liran merupakan bagian dari pelaksanaan acara Pemancangan 1.000 Bendera Merah Putih oleh 14 BUMN. Ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke - 72 di salah satu pulau terjauh. Sebelumnya, Rini mengunjungi Ibukota Kabupaten Maluku Barat Daya, Taikur untuk transit menjelang pelayaran menuju Pulau Liran. Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua, Panglima Daerah Militer XVI Pattimura Mayor Jenderal TNI Doni Monardo, dan Bupati Maluku Barat Daya Barnabas Orno.

Dalam sambutannya di Lapangan Kantor Bupati Maluku Barat Daya, Minggu (6 Agustus 2017), Rini M Soemarno mengatakan, dalam membangun sebuah daerah dibutuhkan investasi BUMN-BUMN. Untuk itu, kunjungan kerja Menteri BUMN selalu diikuti oleh kehadiran jajaran direksi dari BUMN. BUMN diharapkan tidak hanya membantu dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) melainkan juga menanamkan modalnya.

"Untuk itu, kami selalu membuat program Sinergi BUMN untuk memaksimalkan peran BUMN dalam membangun daerah-daerah terjauh dan di perbatasan seperti di Kabupaten Maluku Barat Daya. Kami selalu datang bersama-sama," ujar. RIni.

Barnabas Orno mengatakan, adalah kawasan yang berbatasan langsung dengan Timor Leste dan Australia. Untuk kawasan yang sangat strategis tersebut Kabupaten Maluku Barat Daya tergolong masih membutuhkan infrastruktur pelengkap agar lebih banyak menarik investasi. Salah satu penunjang industri pariwisata di Kabupaten Maluku Barat Daya dibutuhkan investor yang bersedia membangun hotel yang memadai, terutama di Tiakur. Kabupaten ini pun membutuhkan dukungan pemerintah pusat atau BUMN terkait untuk membangun depo bahan bakar minyak (BBM) agar dapat menekan harga BBM yang saat ini mencapai Rp 30.000 per 1,5 liter atau kerap tidak tersedia.

"Kami sangat bersyukur atas kehadiran Menteri BUMN ke Maluku Barat Daya. Karena ini adalah pertama kalinya ada pejabat setingkat menteri yang berkenan berkunjung. Kami tertinggal tetapi bukan berarti kami kekurangan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam, namun kami membutuhkan dukungan, salah satunya meminta BUMN yang bergerak dibidang perhotelan membangun hotel disini. Ini perlu karena Maluku Barat Daya ini seperti Surga yang Terlupakan," ujarnya.

Atas permintaan Bupati Maluku Barat Daya ini, Rini berjanji akan mengirim tim untuk membuka kemungkinan pembangunan hotel di Tiakur. "Adapun untuk DEPO karena ada kaitannya dengan APBN, maka kami upayakan untuk memhuat Depo dari BUMN terlebih dahulu," ujarnya.

Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua mengatakan bahwa ada 3 kawasan yang merupakan daerah terluar dan seluruhnya ada di Maluku, yaitu Kabipaten Maluku Barat Daya (yang dekat ke Timor Leste), Maluku Tenggara yang menjadi paling dekat dengan Australia, dan Kepulauan Aru yang dekat dengan Papua New Guinie.

"Sesuai dengan Nawacita Presiden maka fokus pembangunan adalah dimulai dari daerah-daerah terluar. Selain itu, luas lautan Provinsi Maluku adalah 658.000 kilometer persegi atau 92% dari total luas Maluku. Maka perhatian semestinya diarahkan ke lautan," ujarnya.

Rini Soemarno mengungkapkan, BUMN ini terus mengusahakan adanya keuntungan dan dari keuntungan tersebut disisihkan untuk membantu daerah-daerah yang membutuhkan melalui CSR. Daerah terluar yang berbatasan dengan negara lain harus mendapatkan perhatian khusus karena mereka adalah ujung tombak terdepan NKRI.

"Mohon dibantu doanya agar masyarakat di Pulau Liran bisa terus dibantu oleh BUMN," ujar Rini.

Dukungan BNI

Untuk melengkapi kebahagiaan sebagai bagian dari NKRI dan membantu memenuhi sebagian dari kebutuhan hidup dan keagamaannya. Bantuan yang disiapkan BNI untuk meringankan kebutuhan pendidikan anak-anak Pulau Liran diberikan dalam bentuk pemberian Buku Tulis dan Buku Gambar masing-masing 500 paket, dilengkapi oleh 100 paket pensil 12 warna. Paket bantuan ini belum termasuk pemberian alat musik berupa 2 perangkat Tambur yang kerap digunakan sebagai pengiring tarian tradisional setempat.

Corporate Secretary BNI Kiryanto mengungkapkan, penyaluran bantuan dilaksanakan secara simbolis oleh BNI di Pulau Liran, Senin (7 Agustus 2017). Saat bersamaan, BNI pun menyalurkan bantuan bagi Gereja Rehobot Ustutun dan Mushola Al Hidayah Ustutun, Pulau Liran. Bantuan diberikan dalam bentuk bahan bangunan untuk renovasi dan melengkapi alat pengeras suara.

BNI juga memberikan bantuan berupa hadiah untuk lomba-lomba yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia. Hadiah yang diberikan antara lain sepeda.

 

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi :
Kiryanto, Corporate Secretary BNI
Telp: 021-5728387, email : bni@bni.co.id

 

Maluku Barat Daya, 7 Agustus 2017 - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bersama 13 badan usaha milik negara atau BUMN lainnya turut memberikan perhatian khusus bagi warga yang menetap di pulau-pulau terluar atau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga. Kali ini, BUMN-BUMN tersebut menyalurkan bantuan bagi warga yang tinggal di Pulau Liran, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku sekitar 18 jam perjalanan menggunakan kapal laut dari Ambon, Ibukota Maluku atau sekitar 8 jam perjalanan dengan kapal feri dari Tiakur di Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya. Pulai Liran inilah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

Kehadiran Rini di Pulau Liran merupakan bagian dari pelaksanaan acara Pemancangan 1.000 Bendera Merah Putih oleh 14 BUMN. Ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke - 72 di salah satu pulau terjauh. Sebelumnya, Rini mengunjungi Ibukota Kabupaten Maluku Barat Daya, Taikur untuk transit menjelang pelayaran menuju Pulau Liran. Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua, Panglima Daerah Militer XVI Pattimura Mayor Jenderal TNI Doni Monardo, dan Bupati Maluku Barat Daya Barnabas Orno.

Dalam sambutannya di Lapangan Kantor Bupati Maluku Barat Daya, Minggu (6 Agustus 2017), Rini M Soemarno mengatakan, dalam membangun sebuah daerah dibutuhkan investasi BUMN-BUMN. Untuk itu, kunjungan kerja Menteri BUMN selalu diikuti oleh kehadiran jajaran direksi dari BUMN. BUMN diharapkan tidak hanya membantu dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) melainkan juga menanamkan modalnya.

"Untuk itu, kami selalu membuat program Sinergi BUMN untuk memaksimalkan peran BUMN dalam membangun daerah-daerah terjauh dan di perbatasan seperti di Kabupaten Maluku Barat Daya. Kami selalu datang bersama-sama," ujar. RIni.

Barnabas Orno mengatakan, adalah kawasan yang berbatasan langsung dengan Timor Leste dan Australia. Untuk kawasan yang sangat strategis tersebut Kabupaten Maluku Barat Daya tergolong masih membutuhkan infrastruktur pelengkap agar lebih banyak menarik investasi. Salah satu penunjang industri pariwisata di Kabupaten Maluku Barat Daya dibutuhkan investor yang bersedia membangun hotel yang memadai, terutama di Tiakur. Kabupaten ini pun membutuhkan dukungan pemerintah pusat atau BUMN terkait untuk membangun depo bahan bakar minyak (BBM) agar dapat menekan harga BBM yang saat ini mencapai Rp 30.000 per 1,5 liter atau kerap tidak tersedia.

"Kami sangat bersyukur atas kehadiran Menteri BUMN ke Maluku Barat Daya. Karena ini adalah pertama kalinya ada pejabat setingkat menteri yang berkenan berkunjung. Kami tertinggal tetapi bukan berarti kami kekurangan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam, namun kami membutuhkan dukungan, salah satunya meminta BUMN yang bergerak dibidang perhotelan membangun hotel disini. Ini perlu karena Maluku Barat Daya ini seperti Surga yang Terlupakan," ujarnya.

Atas permintaan Bupati Maluku Barat Daya ini, Rini berjanji akan mengirim tim untuk membuka kemungkinan pembangunan hotel di Tiakur. "Adapun untuk DEPO karena ada kaitannya dengan APBN, maka kami upayakan untuk memhuat Depo dari BUMN terlebih dahulu," ujarnya.

Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua mengatakan bahwa ada 3 kawasan yang merupakan daerah terluar dan seluruhnya ada di Maluku, yaitu Kabipaten Maluku Barat Daya (yang dekat ke Timor Leste), Maluku Tenggara yang menjadi paling dekat dengan Australia, dan Kepulauan Aru yang dekat dengan Papua New Guinie.

"Sesuai dengan Nawacita Presiden maka fokus pembangunan adalah dimulai dari daerah-daerah terluar. Selain itu, luas lautan Provinsi Maluku adalah 658.000 kilometer persegi atau 92% dari total luas Maluku. Maka perhatian semestinya diarahkan ke lautan," ujarnya.

Rini Soemarno mengungkapkan, BUMN ini terus mengusahakan adanya keuntungan dan dari keuntungan tersebut disisihkan untuk membantu daerah-daerah yang membutuhkan melalui CSR. Daerah terluar yang berbatasan dengan negara lain harus mendapatkan perhatian khusus karena mereka adalah ujung tombak terdepan NKRI.

"Mohon dibantu doanya agar masyarakat di Pulau Liran bisa terus dibantu oleh BUMN," ujar Rini.

Dukungan BNI

Untuk melengkapi kebahagiaan sebagai bagian dari NKRI dan membantu memenuhi sebagian dari kebutuhan hidup dan keagamaannya. Bantuan yang disiapkan BNI untuk meringankan kebutuhan pendidikan anak-anak Pulau Liran diberikan dalam bentuk pemberian Buku Tulis dan Buku Gambar masing-masing 500 paket, dilengkapi oleh 100 paket pensil 12 warna. Paket bantuan ini belum termasuk pemberian alat musik berupa 2 perangkat Tambur yang kerap digunakan sebagai pengiring tarian tradisional setempat.

Corporate Secretary BNI Kiryanto mengungkapkan, penyaluran bantuan dilaksanakan secara simbolis oleh BNI di Pulau Liran, Senin (7 Agustus 2017). Saat bersamaan, BNI pun menyalurkan bantuan bagi Gereja Rehobot Ustutun dan Mushola Al Hidayah Ustutun, Pulau Liran. Bantuan diberikan dalam bentuk bahan bangunan untuk renovasi dan melengkapi alat pengeras suara.

BNI juga memberikan bantuan berupa hadiah untuk lomba-lomba yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia. Hadiah yang diberikan antara lain sepeda.

 

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi :
Kiryanto, Corporate Secretary BNI
Telp: 021-5728387, email : bni@bni.co.id

 

Related

Arsip Berita