Berita


Jaringan Kantor dan ATM BNI Tetap Layani Nasabah

Jakarta, 18 Januari 2013. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memastikan operasional perbankan terhadap nasabah secara umum tidak terganggu oleh bencana banjir yang melanda beberapa lokasi di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). BNI mencatat ada 57 anjungan tunai mandiri (ATM) dan 27 outlet yang terhenti operasionalnya akibat bencana banjir di Jabodetabek, namun secara keseluruhan, BNI tetap hadir melayani nasabahnya.
Corporate Secretary BNI Tribuana Tunggadewi, mengatakan bahwa sampai dengan saat ini, dari total ATM BNI di Jabodetabek yang berjumlah 2.566 ATM, sebanyak 57 ATM terkena dampak banjir. Ini antara lain karena akses menuju ATM banjir, listrik di lokasi mati, dan sebagian kecil terendam.
"Sedangkan total outlet di Jabodetabek sebanyak 478 outlet dan yang terkena dampak banjir sebanyak 27 outlet. Ini pada umumnya disebabkan akses masuk menuju outlet terhalang. Outlet yang tidak terkena dampak banjir tetap beroperasi seperti biasa. Transaksi internet banking dan SMS banking berfungsi dengan baik," ujarnya.
BNI telah mengantisipasi dampak banjir di Jakarta dan sekitarnya sejak November 2012, sehingga imbas terburuk akibat deraan bencana alam ini dapat ditekan seminimal mungkin. BNI mendasarkan tindakan antisipasinya atas data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
BMKG menyatakan bahwa curah hujan diperkirakan cukup tinggi dan berpotensi banjir pada rentang waktu November 2012 hingga Januari 2013. BMKG memperkirakan, tingkatan imbas bencana di setiap wilayah akan berbeda-beda, ada yang terkena banjir tinggi, menengah, rendah, atau aman.
"Kami menyediakan perangkat cadangan lengkap yang dapat digunakan segera, sehingga pemulihan fasilitas operasional yang terganggu bencana dapat dilakukan secara cepat," tutur Tunggadewi.
BNI menetapkan, kantor wilayah, kantor cabang, atau sentra layanan yang berpotensi terkena dampak banjir tinggi, menengah, dan rendah diminta untuk melakukan langkah-langkah antisipasi menghadapi bahaya banjir. Selain menjaga kenyamanan nasabah dalam bertransaksi, staf BNI diminta tetap menjaga keamanan dirinya dan aset bank.
Sebagai bagian dari langkah antisipasi, seluruh kantor wilayah BNI telah menyiapkan prosedur evakuasi dengan melengkapi sarana evakuasinya, termasuk antara lain menyediakan kantong-kantong khusus penyelamatan dan pemindahan aset berharga. BNI menanamkan kesadaran atas implementasi Business Continuity Management di unitnya masing-masing, sehingga jika terjadi bencana banjir sudah dapat memastikan kesiapan organisasi Crisis Management Team.

Posko bantuan BNI
Tunggadewi juga mengungkapkan, BNI telah memberikan bantuan kepada sebagian korban banjir di Jabodetabek. Ini antara lain dengan membangun posko penanggulangan bencana di empat lokasi.
Lokasi Posko Aksi Cepat Tanggap yang dibangun BNI adalah pertama di Cililitan, tepatnya di RT 02 RW 07 Kelurahan Cililitan Kecil 3, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Kedua, Posko Bidara Cina, Jalan Tanjung Lengkong RT 04 RW 07 Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur. Ketiga, Posko Rawa Buaya di Jalan Zamrud RT 09 RW 010 No. 60 Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Keempat, Posko Bendungan Hilir atau Karet Tengsin.

Jakarta, 18 Januari 2013. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memastikan operasional perbankan terhadap nasabah secara umum tidak terganggu oleh bencana banjir yang melanda beberapa lokasi di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). BNI mencatat ada 57 anjungan tunai mandiri (ATM) dan 27 outlet yang terhenti operasionalnya akibat bencana banjir di Jabodetabek, namun secara keseluruhan, BNI tetap hadir melayani nasabahnya.
Corporate Secretary BNI Tribuana Tunggadewi, mengatakan bahwa sampai dengan saat ini, dari total ATM BNI di Jabodetabek yang berjumlah 2.566 ATM, sebanyak 57 ATM terkena dampak banjir. Ini antara lain karena akses menuju ATM banjir, listrik di lokasi mati, dan sebagian kecil terendam.
"Sedangkan total outlet di Jabodetabek sebanyak 478 outlet dan yang terkena dampak banjir sebanyak 27 outlet. Ini pada umumnya disebabkan akses masuk menuju outlet terhalang. Outlet yang tidak terkena dampak banjir tetap beroperasi seperti biasa. Transaksi internet banking dan SMS banking berfungsi dengan baik," ujarnya.
BNI telah mengantisipasi dampak banjir di Jakarta dan sekitarnya sejak November 2012, sehingga imbas terburuk akibat deraan bencana alam ini dapat ditekan seminimal mungkin. BNI mendasarkan tindakan antisipasinya atas data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
BMKG menyatakan bahwa curah hujan diperkirakan cukup tinggi dan berpotensi banjir pada rentang waktu November 2012 hingga Januari 2013. BMKG memperkirakan, tingkatan imbas bencana di setiap wilayah akan berbeda-beda, ada yang terkena banjir tinggi, menengah, rendah, atau aman.
"Kami menyediakan perangkat cadangan lengkap yang dapat digunakan segera, sehingga pemulihan fasilitas operasional yang terganggu bencana dapat dilakukan secara cepat," tutur Tunggadewi.
BNI menetapkan, kantor wilayah, kantor cabang, atau sentra layanan yang berpotensi terkena dampak banjir tinggi, menengah, dan rendah diminta untuk melakukan langkah-langkah antisipasi menghadapi bahaya banjir. Selain menjaga kenyamanan nasabah dalam bertransaksi, staf BNI diminta tetap menjaga keamanan dirinya dan aset bank.
Sebagai bagian dari langkah antisipasi, seluruh kantor wilayah BNI telah menyiapkan prosedur evakuasi dengan melengkapi sarana evakuasinya, termasuk antara lain menyediakan kantong-kantong khusus penyelamatan dan pemindahan aset berharga. BNI menanamkan kesadaran atas implementasi Business Continuity Management di unitnya masing-masing, sehingga jika terjadi bencana banjir sudah dapat memastikan kesiapan organisasi Crisis Management Team.

Posko bantuan BNI
Tunggadewi juga mengungkapkan, BNI telah memberikan bantuan kepada sebagian korban banjir di Jabodetabek. Ini antara lain dengan membangun posko penanggulangan bencana di empat lokasi.
Lokasi Posko Aksi Cepat Tanggap yang dibangun BNI adalah pertama di Cililitan, tepatnya di RT 02 RW 07 Kelurahan Cililitan Kecil 3, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Kedua, Posko Bidara Cina, Jalan Tanjung Lengkong RT 04 RW 07 Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur. Ketiga, Posko Rawa Buaya di Jalan Zamrud RT 09 RW 010 No. 60 Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Keempat, Posko Bendungan Hilir atau Karet Tengsin.

Related

Arsip Berita