Berita


Tahun 2013, KUR BNI Sudah Sentuh 12.787 Pengusaha Kecil

Siaran Pers Palangkaraya, 20 April 2013. PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk atau BNI telah mengucurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada 12.787 debitur yang didominasi oleh para pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam tiga bulan pertama tahun 2013 ini. Nilai KUR yang sudah tersalur tersebut mencapai Rp 593,7 miliar.

Hal tersebut terungkap dalam acara Kunjungan Kerja Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat-Sabtu (19-20 April 2013). Hadir dalam kesempatan ini Wakil Direktur Utama BNI Felia Salim.

Dari segi sektornya, KUR yang disalurkan BNI pada periode Januari-Maret 2013 sebagian besar terdistribusi ke sektor perdagangan besar dan eceran, yaitu 9.514 debitur dengan nilai Rp 307,875 miliar. Kucuran KUR dari BNI juga mengalir ke sektor-sektor produktif lain, seperti sektor Pertanian dan Kehutanan sebanyak 363 debitur; lalu sektor Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum pada 649 debitur; serta sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan sebanyak 555 debitur.

BNI mencatat, penyaluran KUR terbesar mengalir ke penerima di provinsi Jawa Tengah, yaitu mencapai 8.568 debitur. BNI juga menyalurkan KUR ke 31 provinsi lainnya, termasuk provinsi paling timur, yaitu Papua untuk 45 debitur dan Irian Jaya Barat 11 debitur. KUR pun diarahkan ke provinsi paling selatan, yaitu Nusa Tenggara Timur untuk 33 debitur.

Ada tiga penerima KUR yang disalurkan BNI secara simbolis pada kesempatan Kunjungan Wakil Presiden ke Palangkaraya itu, yaitu Sutadji (pengusaha sektor pertanian sayur) senilai Rp 50 juta, Murjani (penjual suku cadang dan service motor) sebesar Rp 50 juta, dan Wasim (pengusaha perdagangan ayam potong) senilai Rp 90 juta. Penyaluran KUR tersebut menambah catatan KUR yang sudah didistribusikan BNI sejak tahun 2007 – 2013 sebesar Rp 13,339 triliun kepada 208.959 penerima atau debitur.

Wirausahawan Baru

Aliran pembiayaan yang disalurkan BNI ke pelaku UMKM juga dimaksudkan untuk menstimulir munculnya pelaku-pelaku usaha baru di Indonesia, antara lain berkontribusi dalam program Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN). BNI bertekad mencetak 10.000 enterpreneur, yaitu melalui Program Kemitraan BNI, KUR, dan BNI Wira Usaha (BWU).

Penguatan dukungan BNI terhadap penciptaan pelaku usaha baru itu ditandai dengan meningkatnya penyaluran kredit kemitraan kepada pelaku usaha yang menjadi mitra binaan. Tahun lalu, BNI telah menyalurkan kredit lunak kepada seluruh mitra binaan sebesar Rp 38 milliar. Tahun 2013 ini, BNI menargetkan pengucuran kredit kemitraan sekitar Rp 110 miliar. Dengan kenaikan dukungan fasilitas kredit ringan tersebut, BNI memperkirakan akan ada peningkatan jumlah wirausahawan baru yang tercipta, dari 7.000 tahun 2012,menjadi sekitar 10.000 enterpreneur tahun 2013 ini.

Selain fasilitas kredit Kemitraan yang bersumber dari dana Corporate Community Responsibility (CCR) itu, BNI juga menyediakan fasilitas pembiayaan lain khusus untuk menguatkan para wirausahawan baru, KUR dan BWU. Debitur KUR sebagian besar adalah nasabah mitra binaan BNI yang telah naik kelas dari bantuan Kredit Kemitraan menjadi nasabah KUR. Tidak hanya bantuan berupa pinjaman lunak, nasabah mitra binaan juga mendapat pelatihan dari BNI untuk mempertajam jiwa kewirausahaan.

Adapun BNI Wirausaha (BWU) pada tahun 2012 telah menyalurkan pinjaman lunak sebesar Rp 2,65 triliun kepada lebih dari 14.000 debitur. Diharapkan tahun ini BWU dapat menyalurkan kredit lunak sebesar Rp 3,5 triliun kepada lebih dari 18.000 debitur.

Siaran Pers Palangkaraya, 20 April 2013. PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk atau BNI telah mengucurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada 12.787 debitur yang didominasi oleh para pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam tiga bulan pertama tahun 2013 ini. Nilai KUR yang sudah tersalur tersebut mencapai Rp 593,7 miliar.

Hal tersebut terungkap dalam acara Kunjungan Kerja Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat-Sabtu (19-20 April 2013). Hadir dalam kesempatan ini Wakil Direktur Utama BNI Felia Salim.

Dari segi sektornya, KUR yang disalurkan BNI pada periode Januari-Maret 2013 sebagian besar terdistribusi ke sektor perdagangan besar dan eceran, yaitu 9.514 debitur dengan nilai Rp 307,875 miliar. Kucuran KUR dari BNI juga mengalir ke sektor-sektor produktif lain, seperti sektor Pertanian dan Kehutanan sebanyak 363 debitur; lalu sektor Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum pada 649 debitur; serta sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan sebanyak 555 debitur.

BNI mencatat, penyaluran KUR terbesar mengalir ke penerima di provinsi Jawa Tengah, yaitu mencapai 8.568 debitur. BNI juga menyalurkan KUR ke 31 provinsi lainnya, termasuk provinsi paling timur, yaitu Papua untuk 45 debitur dan Irian Jaya Barat 11 debitur. KUR pun diarahkan ke provinsi paling selatan, yaitu Nusa Tenggara Timur untuk 33 debitur.

Ada tiga penerima KUR yang disalurkan BNI secara simbolis pada kesempatan Kunjungan Wakil Presiden ke Palangkaraya itu, yaitu Sutadji (pengusaha sektor pertanian sayur) senilai Rp 50 juta, Murjani (penjual suku cadang dan service motor) sebesar Rp 50 juta, dan Wasim (pengusaha perdagangan ayam potong) senilai Rp 90 juta. Penyaluran KUR tersebut menambah catatan KUR yang sudah didistribusikan BNI sejak tahun 2007 – 2013 sebesar Rp 13,339 triliun kepada 208.959 penerima atau debitur.

Wirausahawan Baru

Aliran pembiayaan yang disalurkan BNI ke pelaku UMKM juga dimaksudkan untuk menstimulir munculnya pelaku-pelaku usaha baru di Indonesia, antara lain berkontribusi dalam program Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN). BNI bertekad mencetak 10.000 enterpreneur, yaitu melalui Program Kemitraan BNI, KUR, dan BNI Wira Usaha (BWU).

Penguatan dukungan BNI terhadap penciptaan pelaku usaha baru itu ditandai dengan meningkatnya penyaluran kredit kemitraan kepada pelaku usaha yang menjadi mitra binaan. Tahun lalu, BNI telah menyalurkan kredit lunak kepada seluruh mitra binaan sebesar Rp 38 milliar. Tahun 2013 ini, BNI menargetkan pengucuran kredit kemitraan sekitar Rp 110 miliar. Dengan kenaikan dukungan fasilitas kredit ringan tersebut, BNI memperkirakan akan ada peningkatan jumlah wirausahawan baru yang tercipta, dari 7.000 tahun 2012,menjadi sekitar 10.000 enterpreneur tahun 2013 ini.

Selain fasilitas kredit Kemitraan yang bersumber dari dana Corporate Community Responsibility (CCR) itu, BNI juga menyediakan fasilitas pembiayaan lain khusus untuk menguatkan para wirausahawan baru, KUR dan BWU. Debitur KUR sebagian besar adalah nasabah mitra binaan BNI yang telah naik kelas dari bantuan Kredit Kemitraan menjadi nasabah KUR. Tidak hanya bantuan berupa pinjaman lunak, nasabah mitra binaan juga mendapat pelatihan dari BNI untuk mempertajam jiwa kewirausahaan.

Adapun BNI Wirausaha (BWU) pada tahun 2012 telah menyalurkan pinjaman lunak sebesar Rp 2,65 triliun kepada lebih dari 14.000 debitur. Diharapkan tahun ini BWU dapat menyalurkan kredit lunak sebesar Rp 3,5 triliun kepada lebih dari 18.000 debitur.

Related

Arsip Berita