Berita


BNI, Trade Finance Bank Terbaik di Indonesia

Siaran Pers Jakarta, 2 Mei 2013. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dicatat menjadi bank yang paling unggul dalam memberikan pelayanan jasa Trade Finance dibandingkan bank-bank lain di Indonesia. BNI melalui Divisi Internasional terus memberikan jasa Trade Finance sebagai produk perbankan bertaraf internasional yang terbaik dan terdepan, sehingga mampu menciptakan kepuasan kepada pelanggan dan koresponden.

Pengakuan terbaru pada BNI sebagai bank terbaik dalam memberikan pelayanan Trade Finance itu ditandai dengan penganugerahan The Best Trade Finance Bank in Indonesia 2012 Award dari The Asian Banker yang disampaikan di Jakarta, pada 24 April 2013 lalu. Ini merupakan rangkaian apresiasi tingkat internasional sejak tahun 2001 yang diperuntukan bagi institusi jasa keuangan atas prestasi dan inovasi produk serta layanan dalam industri jasa keuangan di kawasan Asia dan Timur.

Sebelumnya, BNI telah dikukuhkan sebagai penerima penghargaan sebagai The Best Trade Finance Bank in Indonesia dari Southeast Alpha Asia untuk tiga tahun berturut-turut yaitu tahun 2010, 2011, dan 2012. The Asian Banker sendiri merupakan konsultan atau firma yang fokus pada penelitian, konsultasi, benchmarking dan manajemen organisasi jasa keuangan terkemuka di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah.

Berbagai faktor pendukung keberhasilan BNI dalam memperoleh penghargaan ini antara lain:

  • Jaringan yang luas dan bertumbuh pesat dengan lebih dari 1.636 outlet dalam negeri, 5 (lima) kantor cabang di luar negeri (London, New York, Tokyo, Singapura, Hongkong), 1 (satu) sub branch di Osaka, BNI Remittance Ltd di Hong Kong dan Orchard Remittance Center di Singapore. BNI juga mempunyai representative office sebanyak 11 representative di Timur Tengah dan Asia Tenggara.
  • Sentralisasi layanan pemrosesan dokumen telah berstandar internasional (sertifikasi ISO 9001:2008)
  • Pemrosesan dokumen yang cepat dengan komitmen “same day services” didukung dengan infrastruktur teknologi tercanggih dan analis dokumen berpengalaman di bidang trade finance dan bersertifikasi (Certified Documentary Credit Spesialist – CDCS)
  • Tersedianya Marketing Representative Officer (MRO) yang berfungsi sebagai tenaga pemasar dan advisory trade bagi nasabah.
  • Pelaksanaan transaksi trade finance dengan prinsip kehati-hatian dan mitigasi resiko yang terintegrasi dan komprehensif.
  • Produk transaksi trade finance yang dikembangkan sesuai kebutuhan pasar

Segmen transaksi Trade Finance yang disalurkan melalui BNI saat ini masih didominasi oleh sektor korporasi, meskipun demikian transaksi Trade Finance pada segmen Small Medium Enterprises (SME) menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Pengembangan produk dengan pendekatan skema bisnis supply chain financing telah mendorong peningkatan volume transaksi pada segmen Small Medium Enterprises.

BNI terus berinovasi dalam hal pengembangan produk, skema bisnis yang berorientasi pada pelanggan, serta teknologi canggih yang mempercepat proses transaksi. Strategi yang dijalankan BNI untuk dapat bersaing antara lain optimalisasi penggunaan produk trade finance BNI utuk memicu transaksi perbankan lain di BNI (cross selling), optimalisasi pemasaran produk non LC dengan skema supply chain financing untuk meningkatkan transaksi segmen SME, optimalisasi peran cabang luar negeri dan Japan Desk dalam menjembatani bisnis dalam negeri untuk pasar luar negeri atau sebaliknya.

Selama tahun 2012, BNI Trade Finance mencatat pertumbuhan yang tinggi sebesar 12,7% atau senilai USD 22,4 miliar. Transaksi ekspor tercatat tumbuh 11,6% dari USD 6,2 miliar di tahun 2011 menjadi USD 6,9 miliar di tahun 2012. Transaksi impor juga tumbuh sebesar 13,2% dari USD 13,6 miliar di tahun 2011 menjadi USD 15,4 miliar di tahun 2012.

BNI Trade Finance berencana tetap fokus pada segmen korporasi dan memperluas pangsa pasarnya ke segmen Small and Medium Enterprise (SME). Selain itu juga terus meluncurkan banyak produk dan fitur baru untuk memenuhi kebutuhan pasar yang dinamis. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan penetrasi pasar di seluruh cabang dengan menerapkan strategi yang lebih agresif dan menempatkan lebih banyak Marketing Representative Officer (MRO) untuk memperkuat brand awareness terhadap produk dan layanan BNI Trade Finance sehingga nasabah selalu menggunakan BNI dalam berbisnis dan berkomitmen untuk menerapkan kualitas mutu pemrosesan dokumen berstandar ISO 9001:2008. Dengan strategi tersebut, diharapkan pada akhir tahun 2013 BNI dapat mencapai volume transaksi trade finance sebesar USD 24,6 milyar.

Siaran Pers Jakarta, 2 Mei 2013. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI dicatat menjadi bank yang paling unggul dalam memberikan pelayanan jasa Trade Finance dibandingkan bank-bank lain di Indonesia. BNI melalui Divisi Internasional terus memberikan jasa Trade Finance sebagai produk perbankan bertaraf internasional yang terbaik dan terdepan, sehingga mampu menciptakan kepuasan kepada pelanggan dan koresponden.

Pengakuan terbaru pada BNI sebagai bank terbaik dalam memberikan pelayanan Trade Finance itu ditandai dengan penganugerahan The Best Trade Finance Bank in Indonesia 2012 Award dari The Asian Banker yang disampaikan di Jakarta, pada 24 April 2013 lalu. Ini merupakan rangkaian apresiasi tingkat internasional sejak tahun 2001 yang diperuntukan bagi institusi jasa keuangan atas prestasi dan inovasi produk serta layanan dalam industri jasa keuangan di kawasan Asia dan Timur.

Sebelumnya, BNI telah dikukuhkan sebagai penerima penghargaan sebagai The Best Trade Finance Bank in Indonesia dari Southeast Alpha Asia untuk tiga tahun berturut-turut yaitu tahun 2010, 2011, dan 2012. The Asian Banker sendiri merupakan konsultan atau firma yang fokus pada penelitian, konsultasi, benchmarking dan manajemen organisasi jasa keuangan terkemuka di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah.

Berbagai faktor pendukung keberhasilan BNI dalam memperoleh penghargaan ini antara lain:

  • Jaringan yang luas dan bertumbuh pesat dengan lebih dari 1.636 outlet dalam negeri, 5 (lima) kantor cabang di luar negeri (London, New York, Tokyo, Singapura, Hongkong), 1 (satu) sub branch di Osaka, BNI Remittance Ltd di Hong Kong dan Orchard Remittance Center di Singapore. BNI juga mempunyai representative office sebanyak 11 representative di Timur Tengah dan Asia Tenggara.
  • Sentralisasi layanan pemrosesan dokumen telah berstandar internasional (sertifikasi ISO 9001:2008)
  • Pemrosesan dokumen yang cepat dengan komitmen “same day services” didukung dengan infrastruktur teknologi tercanggih dan analis dokumen berpengalaman di bidang trade finance dan bersertifikasi (Certified Documentary Credit Spesialist – CDCS)
  • Tersedianya Marketing Representative Officer (MRO) yang berfungsi sebagai tenaga pemasar dan advisory trade bagi nasabah.
  • Pelaksanaan transaksi trade finance dengan prinsip kehati-hatian dan mitigasi resiko yang terintegrasi dan komprehensif.
  • Produk transaksi trade finance yang dikembangkan sesuai kebutuhan pasar

Segmen transaksi Trade Finance yang disalurkan melalui BNI saat ini masih didominasi oleh sektor korporasi, meskipun demikian transaksi Trade Finance pada segmen Small Medium Enterprises (SME) menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Pengembangan produk dengan pendekatan skema bisnis supply chain financing telah mendorong peningkatan volume transaksi pada segmen Small Medium Enterprises.

BNI terus berinovasi dalam hal pengembangan produk, skema bisnis yang berorientasi pada pelanggan, serta teknologi canggih yang mempercepat proses transaksi. Strategi yang dijalankan BNI untuk dapat bersaing antara lain optimalisasi penggunaan produk trade finance BNI utuk memicu transaksi perbankan lain di BNI (cross selling), optimalisasi pemasaran produk non LC dengan skema supply chain financing untuk meningkatkan transaksi segmen SME, optimalisasi peran cabang luar negeri dan Japan Desk dalam menjembatani bisnis dalam negeri untuk pasar luar negeri atau sebaliknya.

Selama tahun 2012, BNI Trade Finance mencatat pertumbuhan yang tinggi sebesar 12,7% atau senilai USD 22,4 miliar. Transaksi ekspor tercatat tumbuh 11,6% dari USD 6,2 miliar di tahun 2011 menjadi USD 6,9 miliar di tahun 2012. Transaksi impor juga tumbuh sebesar 13,2% dari USD 13,6 miliar di tahun 2011 menjadi USD 15,4 miliar di tahun 2012.

BNI Trade Finance berencana tetap fokus pada segmen korporasi dan memperluas pangsa pasarnya ke segmen Small and Medium Enterprise (SME). Selain itu juga terus meluncurkan banyak produk dan fitur baru untuk memenuhi kebutuhan pasar yang dinamis. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan penetrasi pasar di seluruh cabang dengan menerapkan strategi yang lebih agresif dan menempatkan lebih banyak Marketing Representative Officer (MRO) untuk memperkuat brand awareness terhadap produk dan layanan BNI Trade Finance sehingga nasabah selalu menggunakan BNI dalam berbisnis dan berkomitmen untuk menerapkan kualitas mutu pemrosesan dokumen berstandar ISO 9001:2008. Dengan strategi tersebut, diharapkan pada akhir tahun 2013 BNI dapat mencapai volume transaksi trade finance sebesar USD 24,6 milyar.

Related

Arsip Berita