News


BNI Dukung Industri Kreatif Go Green di Ajang Indonesia Banking Expo (IBEX) 2012

Jakarta, 27 Juni 2012. Industri kreatif yang tengah bergairah dewasa ini menjadi semangat Bank Negara Indonesia (BNI) untuk kembali berpartisipasi dalam perhelatan akbar Indonesia Banking Expo 2012 (IBEX), di Jakarta Convention Center, 27 Juni-1 Juli 2012. Tahun ini, BNI ikut menyemarakkan tema IBEX bertajuk Peran Perbankan dalam Pemberdayaan Industri Kreatif dan Keuangan Insklusif dengan menyuguhkan produk-produk bertema go green dari kewirausahaan binaan BNI.

Dalam keikutsertaannya kali ini, gerai BNI dengan bangga memperkenalkan kemitraan BNI seperti Kanawida, sebuah bengkel kreasi batik modern oleh Sancaya Rini, yang mengusung batik dengan pewarnaan alami dari tumbuhan, semisal buah manggis, rami, sutera, kapas, dan serat nanas.

Direktur Utama BNI, Gatot M. Suwondo, mengatakan, dengan mendukung industri kreatif yang berbasis pada kecintaan lingkungan, maka BNI turut menjaga alam dengan berpartisipasi positif dalam mengurangi polusi limbah pabrik yang cenderung tak bersahabat dengan bumi kita.

BNI pun turut mendukung kewirausahaan yang berbasis pada pemberdayaan limbah rumah tangga. Seperti pembuatan kerajinan patung yang berbalut kulit atau cangkang telur. Karya kreatif ini juga dapat di jumpai di gerai BNI selama ajang IBEX 2012.

Mereka adalah contoh kecil dari ribuan usaha kecil menengah yang diasuh BNI dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) secara intensif. Untuk tahun 2012 ini, BNI menargetkan penyaluran dana sebesar Rp 75 miliar sebagai bentuk konsistensi.

Semenjak 2010, BNI telah membina sebanyak 5 desa dengan jumlah UKM sebanyak 4000 pelaku usaha. Untuk tahun 2011, BNI telah mengukuhkan penambahan angka menjadi 10 desa dengan binaan sebanyak 6.500 UKM. Tak hanya berpuas diri sampai di situ, program BNI yang berkonsep secara kluster tersebut, pada tahun ini berencana menambah binaan menjadi 20 desa dengan 9000 pelaku usaha.

Sampai tahun 2014, BNI terus meningkatkan potensi dan kapasitas PKBL hingga mencapai 51 desa binaan dengan jumlah pelaku usaha sebanyak 15.000 UKM. Jumlah ini tentunya akan semakin meningkat dari tahun ke tahun, ujar Gatot.

Binaan dari BNI tak hanya berupa kucuran modal dana. Terlebih lagi, BNI turut menyediakan paket lengkap berupa fasilitas balai pelatihan di setiap desa binaan, mendatangkan para ahli usaha terkait untuk menyalurkan ilmu demi inovasi UKM. BNI pun tetap terlibat dalam mempromosikan hasil karya binaan dengan mengikutsertakan para pengerajin dan pengusaha di salah satu Kampoeng BNI dalam perhelaatan pameran, seperti IBEX dan Inacraft.
Selain itu, BNI juga menyentuh industri kreatif di ranah musik, seperti mendukun perhelatan Java Jazz, Inablues, Java Soulnation, Java Rockinland, dan Konser Chrisye Kidung Abadi.

Para UKM Binaan BNI :

  • Kampoeng BNI Nelayan, Lamongan, Jawa Timur.
  • Kampoeng BNI Tenun Songket, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
  • Kampoeng BNI Seni Kemasan, Klungkung, Bali.
  • Kampoeng BNI Sapi, Subang, Jawa Barat.
  • Kampoeng BNI Sentra Produksi Jagung, Solok, Sumatera Barat.

 

Jakarta, 27 Juni 2012. Industri kreatif yang tengah bergairah dewasa ini menjadi semangat Bank Negara Indonesia (BNI) untuk kembali berpartisipasi dalam perhelatan akbar Indonesia Banking Expo 2012 (IBEX), di Jakarta Convention Center, 27 Juni-1 Juli 2012. Tahun ini, BNI ikut menyemarakkan tema IBEX bertajuk Peran Perbankan dalam Pemberdayaan Industri Kreatif dan Keuangan Insklusif dengan menyuguhkan produk-produk bertema go green dari kewirausahaan binaan BNI.

Dalam keikutsertaannya kali ini, gerai BNI dengan bangga memperkenalkan kemitraan BNI seperti Kanawida, sebuah bengkel kreasi batik modern oleh Sancaya Rini, yang mengusung batik dengan pewarnaan alami dari tumbuhan, semisal buah manggis, rami, sutera, kapas, dan serat nanas.

Direktur Utama BNI, Gatot M. Suwondo, mengatakan, dengan mendukung industri kreatif yang berbasis pada kecintaan lingkungan, maka BNI turut menjaga alam dengan berpartisipasi positif dalam mengurangi polusi limbah pabrik yang cenderung tak bersahabat dengan bumi kita.

BNI pun turut mendukung kewirausahaan yang berbasis pada pemberdayaan limbah rumah tangga. Seperti pembuatan kerajinan patung yang berbalut kulit atau cangkang telur. Karya kreatif ini juga dapat di jumpai di gerai BNI selama ajang IBEX 2012.

Mereka adalah contoh kecil dari ribuan usaha kecil menengah yang diasuh BNI dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) secara intensif. Untuk tahun 2012 ini, BNI menargetkan penyaluran dana sebesar Rp 75 miliar sebagai bentuk konsistensi.

Semenjak 2010, BNI telah membina sebanyak 5 desa dengan jumlah UKM sebanyak 4000 pelaku usaha. Untuk tahun 2011, BNI telah mengukuhkan penambahan angka menjadi 10 desa dengan binaan sebanyak 6.500 UKM. Tak hanya berpuas diri sampai di situ, program BNI yang berkonsep secara kluster tersebut, pada tahun ini berencana menambah binaan menjadi 20 desa dengan 9000 pelaku usaha.

Sampai tahun 2014, BNI terus meningkatkan potensi dan kapasitas PKBL hingga mencapai 51 desa binaan dengan jumlah pelaku usaha sebanyak 15.000 UKM. Jumlah ini tentunya akan semakin meningkat dari tahun ke tahun, ujar Gatot.

Binaan dari BNI tak hanya berupa kucuran modal dana. Terlebih lagi, BNI turut menyediakan paket lengkap berupa fasilitas balai pelatihan di setiap desa binaan, mendatangkan para ahli usaha terkait untuk menyalurkan ilmu demi inovasi UKM. BNI pun tetap terlibat dalam mempromosikan hasil karya binaan dengan mengikutsertakan para pengerajin dan pengusaha di salah satu Kampoeng BNI dalam perhelaatan pameran, seperti IBEX dan Inacraft.
Selain itu, BNI juga menyentuh industri kreatif di ranah musik, seperti mendukun perhelatan Java Jazz, Inablues, Java Soulnation, Java Rockinland, dan Konser Chrisye Kidung Abadi.

Para UKM Binaan BNI :

  • Kampoeng BNI Nelayan, Lamongan, Jawa Timur.
  • Kampoeng BNI Tenun Songket, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
  • Kampoeng BNI Seni Kemasan, Klungkung, Bali.
  • Kampoeng BNI Sapi, Subang, Jawa Barat.
  • Kampoeng BNI Sentra Produksi Jagung, Solok, Sumatera Barat.

 

Related

News Archive