News


BNI Himpun DHE Dari 800 Eksportir

Jakarta, 10 Januari 2013. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah menerima setoran devisa hasil ekspor (DHE) dari 800 nasabah yang secara rutin melakukan ekspor hingga akhir Desember 2012 senilai total USD 26,8 miliar. Ini menjadikan BNI sebagai bank pelapor DHE Terbaik dari Bank Indonesia atau BI pada tahun 2012.
DHE ini masuk melalui dua skema transaksi yaitu transaksi letter of credit (L/C) sebesar USD 2,1 miliar dan skema transaksi telegraphic transfer (TT) sebesar USD 24,7 miliar. DHE ini diterima dari sekitar 800 nasabah BNI yang melakukan transaksi ekspor secara rutin.
Demikian diungkapkan Senior Vice President, Head of International Division BNI Abdullah Firman Wibowo di Jakarta, Kamis (10/1/2013).
Menurut Firman, BI telah menerbitkan Peraturan BI Nomor 13/20/PBI/2011 yang mengatur mengenai penerimaan DHE dan Penarikan Devisa Utang Luar Negeri (DULN). Latar belakang adanya PBI ini karena tidak seluruh DHE dan DULN masuk ke dalam negeri, sehingga pasar valas domestik secara struktural kekurangan pasokan. Akibatnya, kekurangan pasokan dipenuhi aliran modal asing jangka pendek (hot money) dan Hot money ini mudah mengalami pembalikan, mengganggu stabilitas kurs rupiah.
"PBI ini diharapkan akan memperkuat stabilitas nilai tukar, mendukung upaya mencapai stabilitas harga (inflasi), mengaktifkan pasar valas dalam negeri, serta meningkatkan kedalaman keuangan pasar dalam negeri," tutur Firman.
PBI ini juga akan menjadi peluang bagi Bank Nasional untuk meningkatkan dana dari hasil devisa ekspor. Salah satu alat pengukuran DHE adalah adanya pelaporan DHE dan Rincian Transaksi Ekspor (RTE) dari Bank Umum/ Nasional pada BI sebagai pemegang regulasi perbankan Indonesia.
Hasil proses pelaporan tersebut, pada tanggal 5 Desember 2012, BNI menerima penghargaan dari BI sebagai Pelapor DHE Terbaik tahun 2012 dalam kategori Bank. Beberapa strategi yang dilaksanakan oleh BNI adalah Pertama, sosialisasi berkesinambungan untuk memberikan pemahaman menyeluruh mengenai pelaporan DHE. Sosialisasi dilakukan sejak Oktober 2011 ke segenap wilayah, bekerja sama dengan BI setempat, dan mengundang eksportir.
Kedua, Penyempurnaan Sistem Pelaporan DHE dan RTE dengan membuat SOP untuk pelaporan DHE dan RTE sehingga data lebih akurat. Selain itu, BNI juga membangun sistem pelaporan online, sehingga memudahkan nasabah dalam membuat laporan DHE
Pencapaian BNI dalam transaksi ekspor impor di Indonesia tidak hanya diakui secara nasional tetapi juga secara internasional. Di tengah ketatnya persaingan usaha perbankan di Indonesia, BNI mempertahankan penghargaan Best Trade Finance Bank In Indonesia selama 3 tahun berturut-turut, yaitu tahun 2010, 2011, dan 2012. Penghargaan diberikan oleh Alpha Southeast Magazine, Institutional Investment Magazine yang berkantor pusat di Hong Kong.

Jakarta, 10 Januari 2013. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah menerima setoran devisa hasil ekspor (DHE) dari 800 nasabah yang secara rutin melakukan ekspor hingga akhir Desember 2012 senilai total USD 26,8 miliar. Ini menjadikan BNI sebagai bank pelapor DHE Terbaik dari Bank Indonesia atau BI pada tahun 2012.
DHE ini masuk melalui dua skema transaksi yaitu transaksi letter of credit (L/C) sebesar USD 2,1 miliar dan skema transaksi telegraphic transfer (TT) sebesar USD 24,7 miliar. DHE ini diterima dari sekitar 800 nasabah BNI yang melakukan transaksi ekspor secara rutin.
Demikian diungkapkan Senior Vice President, Head of International Division BNI Abdullah Firman Wibowo di Jakarta, Kamis (10/1/2013).
Menurut Firman, BI telah menerbitkan Peraturan BI Nomor 13/20/PBI/2011 yang mengatur mengenai penerimaan DHE dan Penarikan Devisa Utang Luar Negeri (DULN). Latar belakang adanya PBI ini karena tidak seluruh DHE dan DULN masuk ke dalam negeri, sehingga pasar valas domestik secara struktural kekurangan pasokan. Akibatnya, kekurangan pasokan dipenuhi aliran modal asing jangka pendek (hot money) dan Hot money ini mudah mengalami pembalikan, mengganggu stabilitas kurs rupiah.
"PBI ini diharapkan akan memperkuat stabilitas nilai tukar, mendukung upaya mencapai stabilitas harga (inflasi), mengaktifkan pasar valas dalam negeri, serta meningkatkan kedalaman keuangan pasar dalam negeri," tutur Firman.
PBI ini juga akan menjadi peluang bagi Bank Nasional untuk meningkatkan dana dari hasil devisa ekspor. Salah satu alat pengukuran DHE adalah adanya pelaporan DHE dan Rincian Transaksi Ekspor (RTE) dari Bank Umum/ Nasional pada BI sebagai pemegang regulasi perbankan Indonesia.
Hasil proses pelaporan tersebut, pada tanggal 5 Desember 2012, BNI menerima penghargaan dari BI sebagai Pelapor DHE Terbaik tahun 2012 dalam kategori Bank. Beberapa strategi yang dilaksanakan oleh BNI adalah Pertama, sosialisasi berkesinambungan untuk memberikan pemahaman menyeluruh mengenai pelaporan DHE. Sosialisasi dilakukan sejak Oktober 2011 ke segenap wilayah, bekerja sama dengan BI setempat, dan mengundang eksportir.
Kedua, Penyempurnaan Sistem Pelaporan DHE dan RTE dengan membuat SOP untuk pelaporan DHE dan RTE sehingga data lebih akurat. Selain itu, BNI juga membangun sistem pelaporan online, sehingga memudahkan nasabah dalam membuat laporan DHE
Pencapaian BNI dalam transaksi ekspor impor di Indonesia tidak hanya diakui secara nasional tetapi juga secara internasional. Di tengah ketatnya persaingan usaha perbankan di Indonesia, BNI mempertahankan penghargaan Best Trade Finance Bank In Indonesia selama 3 tahun berturut-turut, yaitu tahun 2010, 2011, dan 2012. Penghargaan diberikan oleh Alpha Southeast Magazine, Institutional Investment Magazine yang berkantor pusat di Hong Kong.

Related

News Archive