News


BNI-Super Indo Luncurkan Layanan Perdana Sistem Pembayaran Tagihan Bidang Ritel

Siaran Pers

Jakarta, 31 Maret 2013. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk atau BNI menjadi bank yang melayani pembayaran tagihan dari mitra usaha para peritel, yang dalam kesempatan ini adalah PT Lion Super Indo, jaringan minimarket yang kerap dikenal masyarakat dengan nama Super Indo. Super Indo akan dimudahkan dalam mengurus tagihan dari para pemasoknya secara akurat, tepat waktu, dan aman.

Pada tahap awal, pagu pembayaran tagihan Super Indo yang akan dilayani oleh BNI mencapai Rp 100 miliar. Jumlah ini dapat ditinjau kembali berdasarkan kesepakatan keduabelah pihak. Kesepakatan pengelolaan kas (cash management) antara BNI dengan Super Indo ini diresmikan melalui penandatanganan perjanjian di Jakarta, pertengahan pekan lalu.

Ada dua perjanjian yang ditandatangani pada kesempatan ini. Pertama, Perjanjian Supply Chain Financing (SCF) yang ditandatangani oleh Pemimpin Divisi Local Corporate & Multinational Company (LMC) 2 BNI Adiyasa Suhadibroto dengan Direktur Utama PT Lion Super Indo Elliot James Dickson. Kedua, Perjanjian Penyerahan Invoice terkait Fasilitas SCF oleh Pemimpin Divisi LMC 2 BNI Adiyasa Suhadibroto dengan CFO & Senior Vice President Business Development PT Lion Super Indo Lany S Budianto beserta lima perwakilan mitra Super Indo. Hadir menyaksikan kedua perjanjian ini, Direktur Business Banking BNI Krishna R Suparto.

SCF merupakan layanan yang diberikan oleh BNI kepada Super Indo berupa pembayaran terhadap Invoice dari para pemasok barang Super Indo. Caranya adalah dengan pengambilalihan Invoice yang telah disetujui oleh Super Indo untuk dibayarkan oleh BNI. Melalui kerja sama ini, BNI akan memiliki akses pada mitra-mitra Super Indo yang memungkinkan terjadinya perluasan basis nasabah baru, karena para mitra Super Indo tersebut diwajibkan memiliki rekening giro pada kantor-kantor cabang BNI sebagai rekening penerimaan pembayaran Invoice.

"Super Indo akan dimudahkan karena hanya dengan memberikan daftar mitranya dan memverifikasi kebenaran transaksinya, seluruh tagihan akan dibereskan oleh BNI, dan seluruh prosesnya dilakukan dengan menggunakan internet atau online. Secara umum, produk pelayanan yang digunakan BNI untuk Super Indo itu disebut BNIDirect," ujar Krishna.

BNIDirect dibangun untuk memberikan pelayanan pada empat fitur utama, yakni Transfer Management, Mass Payment, Collection Management, Liquidity Management, hingga Account Information. Seluruh fitur pelayanan BNIDirect tersebut dibangun dengan basis pengamanan standar internasional.

"Dengan pertumbuhan bisnis yang signifikan, Super Indo mempunyai komitmen terhadap kepuasan pelanggan atas kualitas, pelayanan, dan ketersediaan barang di mana mitra supplier kami mempunyai peran penting dalam merealisasikan hal tersebut. Produktivitas mitra supplier, terlebih bagi mitra UMKM dipengaruhi oleh salah satunya ketersediaan modal kerja, sehingga sistem pembayaran yang cepat dan tepat waktu menjadi hal yang sangat penting. Program Supply Chain Financing memungkinkan ke-dua hal tersebut terpenuhi."

"Saya percaya sinergi antara Super Indo, BNI, dan para mitra supplier Super Indo ini akan berdampak positif bagi semua pihak, terutama bagi para mitra supplier. Saya yakin kerjasama ini mampu membuka kesempatan bagi mitra UMKM untuk berkembang lebih besar, menciptakan kekuatan ekonomi, yang pada akhirnya mendukung upaya Pemerintah dalam mendinamisasi pemberdayaan UMKM dalam rangka meningkatkan produktivitas, daya saing dan kemandirian," ujar Lany S Budianto.

Siaran Pers

Jakarta, 31 Maret 2013. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk atau BNI menjadi bank yang melayani pembayaran tagihan dari mitra usaha para peritel, yang dalam kesempatan ini adalah PT Lion Super Indo, jaringan minimarket yang kerap dikenal masyarakat dengan nama Super Indo. Super Indo akan dimudahkan dalam mengurus tagihan dari para pemasoknya secara akurat, tepat waktu, dan aman.

Pada tahap awal, pagu pembayaran tagihan Super Indo yang akan dilayani oleh BNI mencapai Rp 100 miliar. Jumlah ini dapat ditinjau kembali berdasarkan kesepakatan keduabelah pihak. Kesepakatan pengelolaan kas (cash management) antara BNI dengan Super Indo ini diresmikan melalui penandatanganan perjanjian di Jakarta, pertengahan pekan lalu.

Ada dua perjanjian yang ditandatangani pada kesempatan ini. Pertama, Perjanjian Supply Chain Financing (SCF) yang ditandatangani oleh Pemimpin Divisi Local Corporate & Multinational Company (LMC) 2 BNI Adiyasa Suhadibroto dengan Direktur Utama PT Lion Super Indo Elliot James Dickson. Kedua, Perjanjian Penyerahan Invoice terkait Fasilitas SCF oleh Pemimpin Divisi LMC 2 BNI Adiyasa Suhadibroto dengan CFO & Senior Vice President Business Development PT Lion Super Indo Lany S Budianto beserta lima perwakilan mitra Super Indo. Hadir menyaksikan kedua perjanjian ini, Direktur Business Banking BNI Krishna R Suparto.

SCF merupakan layanan yang diberikan oleh BNI kepada Super Indo berupa pembayaran terhadap Invoice dari para pemasok barang Super Indo. Caranya adalah dengan pengambilalihan Invoice yang telah disetujui oleh Super Indo untuk dibayarkan oleh BNI. Melalui kerja sama ini, BNI akan memiliki akses pada mitra-mitra Super Indo yang memungkinkan terjadinya perluasan basis nasabah baru, karena para mitra Super Indo tersebut diwajibkan memiliki rekening giro pada kantor-kantor cabang BNI sebagai rekening penerimaan pembayaran Invoice.

"Super Indo akan dimudahkan karena hanya dengan memberikan daftar mitranya dan memverifikasi kebenaran transaksinya, seluruh tagihan akan dibereskan oleh BNI, dan seluruh prosesnya dilakukan dengan menggunakan internet atau online. Secara umum, produk pelayanan yang digunakan BNI untuk Super Indo itu disebut BNIDirect," ujar Krishna.

BNIDirect dibangun untuk memberikan pelayanan pada empat fitur utama, yakni Transfer Management, Mass Payment, Collection Management, Liquidity Management, hingga Account Information. Seluruh fitur pelayanan BNIDirect tersebut dibangun dengan basis pengamanan standar internasional.

"Dengan pertumbuhan bisnis yang signifikan, Super Indo mempunyai komitmen terhadap kepuasan pelanggan atas kualitas, pelayanan, dan ketersediaan barang di mana mitra supplier kami mempunyai peran penting dalam merealisasikan hal tersebut. Produktivitas mitra supplier, terlebih bagi mitra UMKM dipengaruhi oleh salah satunya ketersediaan modal kerja, sehingga sistem pembayaran yang cepat dan tepat waktu menjadi hal yang sangat penting. Program Supply Chain Financing memungkinkan ke-dua hal tersebut terpenuhi."

"Saya percaya sinergi antara Super Indo, BNI, dan para mitra supplier Super Indo ini akan berdampak positif bagi semua pihak, terutama bagi para mitra supplier. Saya yakin kerjasama ini mampu membuka kesempatan bagi mitra UMKM untuk berkembang lebih besar, menciptakan kekuatan ekonomi, yang pada akhirnya mendukung upaya Pemerintah dalam mendinamisasi pemberdayaan UMKM dalam rangka meningkatkan produktivitas, daya saing dan kemandirian," ujar Lany S Budianto.

Related

News Archive