Dukung APEC Youth Leader Meeting 2013, BNI Tempa 30 Anak Muda Pilihan
Denpasar, 3 Oktober 2013. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendukung upaya pengembangan generasi muda melalui acara APEC Youth Leader 2013 yang dibuka secara resmi di sela-sela rangkaian kegiatan APEC CEO Summit 2013 di Denpasar, Bali (3/10). BNI menempa 30 anak muda Indonesia pilihan di dalam Camp Leadership 2013 untuk tampil percaya diri dalam perhelatan yang mengusung tema APEC Voice of The Future 2013 ini. Ada 130 peserta, termasuk anak-anak muda tempaan BNI, dari 21 negara anggota APEC yang menghadiri APEC Youth Leader 2013 ini.
"Kami ajak pemuda terpilih untuk bisa berdialog dan bernegosiasi dengan peserta muda dari negara lain, disini proses pembelajaran dilakukan sehingga peserta diharapkan mampu menjadi duta yang dapat melakukan proses lobi yang baik, " demikian penjelasan Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo dalam siaran pers yang dipublikasikan di Denpasar, Bali, Kamis (2/10/2013).
APEC Youth Leader 2013 didesain untuk memberikan kesempatan kepada para peserta muda sebagai calon pemimpin masa depan untuk berinteraksi secara langsung dengan para pemimpin bisnis dan pemerintahan dari negara-negara anggota APEC. Mereka dibekali berbagai keterampilan khususnya kepemimpinan, sehingga memiliki kepercayaan diri ketika bertemu para pemimpin dunia pada acara APEC CEO Summit. Melalui pertukaran informasi antar anggota dari negara-negara APEC selama 1 (satu) minggu, para peserta diharapkan akan tumbuh bersama menjadi pemimpin di masa depan dan dapat memberikan manfaat yang besar bagi para pemuda Indonesia dalam berdialog dengan peserta muda dari negara lain.
Dalam sambutan yang disampaikan pada pembukaan APEC Youth Leader 2013 dengan judul "The Role of The Young Generation in Shaping Indonesia to Become The Great Nation of Tommorow", Gatot menekankan betapa pentingnya peran generasi muda untuk memajukan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Dengan populasi anak muda sekitar 60% dari 240 juta penduduk Indonesia, terdapat tantangan untuk membuat pemuda Indonesia memiliki kemampuan dan keterampilan yang setara dengan pemuda di negara lain. Para pemuda itu harus sejak dini dibekali ketrampilan yang tidak hanya dari sisi akademis, tetapi juga dari kemampuan kepemimpinan, kemampuan negosiasi dan lobi, serta kemampuan bahasa.
"Hal lain yang menjadi bekal sangat baik adalah memiliki karakter yang diakui dan diterima secara international diantaranya selalu berpikir positif, open mind, memiliki cita-cita, dan kemauan untuk maju. Dengan cita-cita itu, akan memberikan motivasi bagi diri generasi muda untuk bergerak maju dan ulet menghadapi tantangan sehingga siap mental untuk menjadi pelaku bisnis yang sukses di kancah international," imbuh Gatot.
APEC Summit 2013 diikuti oleh beragam kegiatan yang beberapa aktivitas pentingnya didukung oleh BNI. Selain mendukung APEC Youth Leader 2013, BNI mendukung program APEC Women The Economic Forum yang telah dilaksanakan pada 4-5 September 2013 lalu. BNI juga menjadi Official Banking pada APEC Business Advisory Council (ABAC) Meeting yang dilaksanakan pada tanggal 1-5 Oktober 2013, APEC SME's Meeting pada tanggal 4-5 Oktober 2013, dan APEC CEO Summit Indonesia 2013 pada 6-7 Oktober 2013 sebagai puncak acara.
Desa Kamasan
Dalam rangkaian program APEC Youth Leader 2013 ini, para peserta diajak mengunjungi Kampoeng BNI Seni di desa Kamasan, Kabupaten Klungkung, Bali. Kampoeng BNI Seni merupakan satu wilayah yang khusus menghasilkan karya seni klasik yang dianggap sebagai induk seni lukis dalam kebudayaan Bali. Selain terkenal karena seni lukisnya, desa Kamasan dikenal dengan seni pembuatan patung dari uang kepeng.
Kampoeng BNI merupakan program kemitraan bagi masyarakat yang menetap di satu kawasan penghasil produk homogen. Untuk mendukung usaha mereka, BNI memberikan bantuan lengkap mulai dari pemberian kredit/pinjaman modal usaha berbunga ringan, pelatihan, hingga membantu membuka akses pasar agar masyarakat di desa tersebut dapat mengembangkan usahanya.
Kampoeng BNI ini merupakan salah satu bentuk kepedulian BNI dalam pengembangan dan pemberdayaan usaha rakyat khususnya pengembangan industri kreatif melalui program kemitraan dan bina lingkungan yang disebut Corporate Community Responsibility (CCR). Melalui program ini, BNI telah menyalurkan bantuan modal usaha sebesar Rp 1,6 milyar kepada 90 usaha kecil di desa tersebut dan penyaluran kredit akan terus ditingkatkan sejalan dengan pengembangan usahanya.
Salah satu fokus utama dalam menunjang pembangunan ekonomi Indonesia, antara lain adalah dengan meningkatkan kualitas generasi Indonesia di masa depan. Hal ini sejalan dengan misi BNI untuk meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial. Beberapa program nyata diantaranya Program Beasiswa, Program Indonesia Mengajar, dan Program Young on Top. Program Beasiswa ditujukan bagi pelajar Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Sejak Januari 2012 – Juni 2013, BNI telah menyalurkan hampir Rp 2 milyar bantuan beasiswa bagi 2000 pelajar dan mahasiswa dari 107 universitas di Indonesia.
BNI juga terlibat aktif di Program Indonesia Mengajar yang bertujuan untuk mengembangkan guru-guru muda di seluruh Indonesia. Bantuan BNI dalam bentuk pendanaan untuk pengembangan ketrampilan dan pengetahuan bagi guru-guru muda. Sampai dengan saat ini BNI telah menyalurkan Rp 6,6 milyar dana bagi 46 guru terbaik di seluruh Indonesia.
Program berikutnya adalah Program Young on Top dimana program ini merupakan pengembangan keahlian kewirausahaan bagi anak-anak muda Indonesia. Dalam hal ini BNI menyediakan pelatihan manajerial selama 1 tahun bagi anak muda yang butuh bantuan dalam mengembangkan usahanya termasuk pendanaan sebesar Rp 500 juta bagi anak-anak muda yang memilih jalur menjadi wirausaha. Sebagai pilot project BNI bekerjasama dengan Universitas Diponegoro Semarang dan Institut Pertanian Bogor untuk program enterprenuership untuk menciptakan generasi entreprenur sebagai pengerak perekonomian Indonesia dimasa mendatang. Sejalan dengan telah diluncurkannya produk tabungan khusus muda yaitu BNI Taplus Muda, BNI juga menyelenggarakan program Creativeprenuer dimana dalam program ini BNI menyelenggarakan lomba bagi nasabah-nasabah muda yang memiliki usaha di industri kreatif untuk terus mengembangkan usahanya dengan mendapat bimbingan dari BNI.
BNI yakin dan percaya dengan adanya program-program yang dikembangkan khusus bagi generasi muda, tidak hanya memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat –khususnya generasi muda- tetapi juga bagi BNI sendiri sebagai institusi keuangan.
Dukung APEC Youth Leader Meeting 2013, BNI Tempa 30 Anak Muda Pilihan
Denpasar, 3 Oktober 2013. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendukung upaya pengembangan generasi muda melalui acara APEC Youth Leader 2013 yang dibuka secara resmi di sela-sela rangkaian kegiatan APEC CEO Summit 2013 di Denpasar, Bali (3/10). BNI menempa 30 anak muda Indonesia pilihan di dalam Camp Leadership 2013 untuk tampil percaya diri dalam perhelatan yang mengusung tema APEC Voice of The Future 2013 ini. Ada 130 peserta, termasuk anak-anak muda tempaan BNI, dari 21 negara anggota APEC yang menghadiri APEC Youth Leader 2013 ini.
"Kami ajak pemuda terpilih untuk bisa berdialog dan bernegosiasi dengan peserta muda dari negara lain, disini proses pembelajaran dilakukan sehingga peserta diharapkan mampu menjadi duta yang dapat melakukan proses lobi yang baik, " demikian penjelasan Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo dalam siaran pers yang dipublikasikan di Denpasar, Bali, Kamis (2/10/2013).
APEC Youth Leader 2013 didesain untuk memberikan kesempatan kepada para peserta muda sebagai calon pemimpin masa depan untuk berinteraksi secara langsung dengan para pemimpin bisnis dan pemerintahan dari negara-negara anggota APEC. Mereka dibekali berbagai keterampilan khususnya kepemimpinan, sehingga memiliki kepercayaan diri ketika bertemu para pemimpin dunia pada acara APEC CEO Summit. Melalui pertukaran informasi antar anggota dari negara-negara APEC selama 1 (satu) minggu, para peserta diharapkan akan tumbuh bersama menjadi pemimpin di masa depan dan dapat memberikan manfaat yang besar bagi para pemuda Indonesia dalam berdialog dengan peserta muda dari negara lain.
Dalam sambutan yang disampaikan pada pembukaan APEC Youth Leader 2013 dengan judul "The Role of The Young Generation in Shaping Indonesia to Become The Great Nation of Tommorow", Gatot menekankan betapa pentingnya peran generasi muda untuk memajukan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Dengan populasi anak muda sekitar 60% dari 240 juta penduduk Indonesia, terdapat tantangan untuk membuat pemuda Indonesia memiliki kemampuan dan keterampilan yang setara dengan pemuda di negara lain. Para pemuda itu harus sejak dini dibekali ketrampilan yang tidak hanya dari sisi akademis, tetapi juga dari kemampuan kepemimpinan, kemampuan negosiasi dan lobi, serta kemampuan bahasa.
"Hal lain yang menjadi bekal sangat baik adalah memiliki karakter yang diakui dan diterima secara international diantaranya selalu berpikir positif, open mind, memiliki cita-cita, dan kemauan untuk maju. Dengan cita-cita itu, akan memberikan motivasi bagi diri generasi muda untuk bergerak maju dan ulet menghadapi tantangan sehingga siap mental untuk menjadi pelaku bisnis yang sukses di kancah international," imbuh Gatot.
APEC Summit 2013 diikuti oleh beragam kegiatan yang beberapa aktivitas pentingnya didukung oleh BNI. Selain mendukung APEC Youth Leader 2013, BNI mendukung program APEC Women The Economic Forum yang telah dilaksanakan pada 4-5 September 2013 lalu. BNI juga menjadi Official Banking pada APEC Business Advisory Council (ABAC) Meeting yang dilaksanakan pada tanggal 1-5 Oktober 2013, APEC SME's Meeting pada tanggal 4-5 Oktober 2013, dan APEC CEO Summit Indonesia 2013 pada 6-7 Oktober 2013 sebagai puncak acara.
Desa Kamasan
Dalam rangkaian program APEC Youth Leader 2013 ini, para peserta diajak mengunjungi Kampoeng BNI Seni di desa Kamasan, Kabupaten Klungkung, Bali. Kampoeng BNI Seni merupakan satu wilayah yang khusus menghasilkan karya seni klasik yang dianggap sebagai induk seni lukis dalam kebudayaan Bali. Selain terkenal karena seni lukisnya, desa Kamasan dikenal dengan seni pembuatan patung dari uang kepeng.
Kampoeng BNI merupakan program kemitraan bagi masyarakat yang menetap di satu kawasan penghasil produk homogen. Untuk mendukung usaha mereka, BNI memberikan bantuan lengkap mulai dari pemberian kredit/pinjaman modal usaha berbunga ringan, pelatihan, hingga membantu membuka akses pasar agar masyarakat di desa tersebut dapat mengembangkan usahanya.
Kampoeng BNI ini merupakan salah satu bentuk kepedulian BNI dalam pengembangan dan pemberdayaan usaha rakyat khususnya pengembangan industri kreatif melalui program kemitraan dan bina lingkungan yang disebut Corporate Community Responsibility (CCR). Melalui program ini, BNI telah menyalurkan bantuan modal usaha sebesar Rp 1,6 milyar kepada 90 usaha kecil di desa tersebut dan penyaluran kredit akan terus ditingkatkan sejalan dengan pengembangan usahanya.
Salah satu fokus utama dalam menunjang pembangunan ekonomi Indonesia, antara lain adalah dengan meningkatkan kualitas generasi Indonesia di masa depan. Hal ini sejalan dengan misi BNI untuk meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial. Beberapa program nyata diantaranya Program Beasiswa, Program Indonesia Mengajar, dan Program Young on Top. Program Beasiswa ditujukan bagi pelajar Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Sejak Januari 2012 – Juni 2013, BNI telah menyalurkan hampir Rp 2 milyar bantuan beasiswa bagi 2000 pelajar dan mahasiswa dari 107 universitas di Indonesia.
BNI juga terlibat aktif di Program Indonesia Mengajar yang bertujuan untuk mengembangkan guru-guru muda di seluruh Indonesia. Bantuan BNI dalam bentuk pendanaan untuk pengembangan ketrampilan dan pengetahuan bagi guru-guru muda. Sampai dengan saat ini BNI telah menyalurkan Rp 6,6 milyar dana bagi 46 guru terbaik di seluruh Indonesia.
Program berikutnya adalah Program Young on Top dimana program ini merupakan pengembangan keahlian kewirausahaan bagi anak-anak muda Indonesia. Dalam hal ini BNI menyediakan pelatihan manajerial selama 1 tahun bagi anak muda yang butuh bantuan dalam mengembangkan usahanya termasuk pendanaan sebesar Rp 500 juta bagi anak-anak muda yang memilih jalur menjadi wirausaha. Sebagai pilot project BNI bekerjasama dengan Universitas Diponegoro Semarang dan Institut Pertanian Bogor untuk program enterprenuership untuk menciptakan generasi entreprenur sebagai pengerak perekonomian Indonesia dimasa mendatang. Sejalan dengan telah diluncurkannya produk tabungan khusus muda yaitu BNI Taplus Muda, BNI juga menyelenggarakan program Creativeprenuer dimana dalam program ini BNI menyelenggarakan lomba bagi nasabah-nasabah muda yang memiliki usaha di industri kreatif untuk terus mengembangkan usahanya dengan mendapat bimbingan dari BNI.
BNI yakin dan percaya dengan adanya program-program yang dikembangkan khusus bagi generasi muda, tidak hanya memberikan manfaat jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat –khususnya generasi muda- tetapi juga bagi BNI sendiri sebagai institusi keuangan.