News


President Joko Widodo Witnessed the Non-Cash Social Aid Distribution of Ministry of Social and BNI Added Special Aid Feature for Disabilities

Pekalongan, 8 Januari 2017 - Kementerian Sosial Republik Indonesia bersama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI semakin memperdalam daya jangkau bantuan sosial secara non tunai melalui Warung Gotong Royong Kelompok Usaha Bersama Elektronik (e-Warong KUBE) Program Keluarga Harapan (PKH). Pendalaman yang dilakukan kali ini adalah dengan menambahkan fitur Bantuan Sosial untuk anak-anak yang kurang beruntung karena disabilitas. Sebagai bank penyedia sarana penyaluran bantuan sosial tersebut, BNI menambahkan ruang dalam fasilitas Wallet Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) tidak hanya untuk bantuan sosial PKH, subsidi Sembako, dan subsidi LPG, namun diperkaya dengan Wallet bantuan Disabilitas.

Penyaluran Bantuan Sosial yang telah diperkaya tersebut dilaksanakan di Lapangan Rumah Sakit Junaidi, Jalan Pelita, Kelurahan Pringrejo, Kecamatan Pekalongam Barat, Jawa Tengah, Minggu (8 Januari 2017). Presiden RI Joko Widodo menyaksikan secara langsung acara tersebut didampingi oleh menteri-menteri terkait antara lain Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Hadir pada kesempatan tersebut Direktur Utama BNI Achmad Baiquni dan Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto yang juga menjadi Koordinator Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai Bank-bank Milik Negara (HIMBARA), Direktur Hubungan Kelembagaan & Transaksional Banking BNI Adi Sulistyowati.

Pada kesempatan tersebut, Presiden mengikuti secara langsung proses penyaluran bantuan sosial non tunai. Penyaluran bantuan sosial secara digital melalui e-Warong KUBE ini telah memenuhi amanat Presiden Joko Widodo yang menghendaki agar bantuan sosial dapat dilakukan menggunakan 1 kartu dan langsung diterima oleh masyarakat yang benar-benar berhak.

Salah satu kelengkapan yang ditunjukan pada acara tersebut adalah adanya booth yang menjadi prototipe e-Warong KUBE yang dikembangkan BNI. Pada hari yang sama memang sudah disiapkan Peluncuran e-Warong KUBE terbaru yang dibuka atas kerja sama Kementerian Sosial, BNI, dan BULOG yaitu e-Warong KUBE PKH: Berkah Sentosa yang diketuai Ibu Sa'diyah.

Pada kesempatan tersebut diujicoba penyaluran Bantuan Sosial PKH Non Tunai yang dicairkan menjadi uang tunai baik melalui mesin EDC BNI yang dioperasikan di eWarong KUBE PKH maupun melalui ATM BNI. Uji coba juga dilakukan pada penyaluran subsidi beras yaitu melalui pembelian beras Rastra menggunakan kartu KKS, dimana penerima manfaat tidak perlu mencairkan subsidi berasnya, cukup dengan menggesek KKS di e-Warong KUBE PKH mereka dapat membeli berasnya.

Terobosan baru juga dilakukan dengan menggunakan mesin EDC di e-Warong KUBE untuk mencairkan bantuan bagi siswa yang menjadi penerima manfaat Kartu Indonesia Pintar. BNI memang menjadi bank yang ditunjuk menjadi bank penyalur bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk seluruh siswa SMA dan SMK di Indonesia.

Secara keseluruhan, pada acara Penyerahan bantuan sosial non tunai Program Keluarga Harapan (PKH) dan Penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk anak Panti Asuhan oleh Presiden Republik Indonesia ini dilaksanakan serangkaian agenda. Pertama, Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai untuk 300 peserta, penyaluran bantuan PIP untuk 300 peserta yang berasal dari panti-panti asuhan. Penyaluran dilaksanakan secara simbolis oleh Presiden Joko Widodo, termasuk penyerahan bantuan sosial PKH kepada penyandang disabilitas.

E-Warong KUBE PKH Berkah Sentosa ini merupakan e-Warong KUBE ke-70 yang dikembangkan bersama antara Kementerian Sosial RI, BNI, dan BULOG. Sebelumnya, telah ada 69 e-Warong KUBE yang dibuka di 8 provinsi, yaitu di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten, Bali, dan Papua. E-Warong KUBE tersebut tersebar di 31 kabupaten dan kota di Indonesia. Jumlahnya akan terus bertambah.

Seperti e-Warong KUBE PKH lainnya, Penerima manfaat PKH di Pekalongan juga mendapatkan buku tabungan sekaligus KKS dimana di dalam kartu tersebut berisi nominal sejumlah uang bantuan sosial dari Kementrian Sosial, atau dengan kata lain KKS tersebut berfungsi sebagai kartu Debit ATM bagi penerima PKH.

Salah satu keunggulan utama KKS adalah terdapat dua sistem yang tertanam di dalamnya, yaitu tertanam sistem tabungan (Saving) dan juga sebagai e-Wallet. Dimana e-Wallet tersebut dapat digunakan untuk berbelanja bahan kebutuhan pokok sembako. Dengan dua fungsi tersebut, penerima manfaat bantuan sosial PKH dapat membelanjakan dana bantuan sosial atau berupa pembelian bahan kebutuhan pokok, atau menarik dana bantuan sosial secara tunai.

Dalam penyaluran PKH non Tunai ini, BNI mengembangkan sistem branchless banking dengan menggandeng e-Warong KUBE PKH sebagai agen Laku Pandai yang dinamakan agen46 BNI. Program Laku Pandai merupakan program yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperkuat tingkat literasi dan inklusi keuangan pada kelompok masyarakat yang memiliki akses minim terhadap lembaga keuangan.

e-Warong KUBE PKH merupakan koperasi yang dibentuk oleh Kementrian Sosial (dhi Dinas Sosial Kab/Kota) yang beroperasi sesuai konsep Rumah Pangan Kita yang dikembangkan oleh BULOG. Sebagai RPK, e-Warong KUBE dapat menjual barang kebutuhan pokok/sembako berupa beras, minyak goreng, tepung terigu, gula yang disuplai secara kontinyu oleh BULOG, bagi anggota koperasi yang merupakan penerima manfaat PKH.

Sementara Agen46 merupakan agen individu yang ditunjuk oleh BNI sebagai kepanjangan tangan BNI dalam melakukan layanan perbankan sederhana seperti tarik tunai tabungan, setoran tabungan, transfer antar rekening, pembelian pulsa serta pembayaran rekening listrik, Dengan demikian, pada satu e-Warong KUBE, tertanam fungsi sebagai penjual bahan kebutuhan pokok (Rumah Pangan Kita) sekaligus juga berfungsi sebagai Branchless Banking (sebagai Agen46), sehingga menjadi sebuah perpaduan yang lengkap.

“Apabila ada sisa dana dari pengembalian dana bantuan sosial, BNI memastikan dananya tersimpan sebagai tabungan, sehingga akan mendapatkan bunga dan tidak hilang. Seluruh e-Warong KUBE adalah Agen46 yang telah kami lengkapi dengan aplikasi minimarket yang terintegrasi, sehingga akan memudahkan proses penjualan dan pemesanan barang,” ujar Baiquni.

Dengan dukungan sistem dari BNI ini, penyaluran bantuan sosial yang diterima masyarakat akan dilakukan secara non tunai, dimana bantuan sosial akan langsung masuk ke rekening penerima manfaat dan selanjutnya dapat digunakan untuk membeli barang yang telah ditetapkan di e-Warong KUBE PKH, melakukan tarik tunai, atau tetap disimpan di dalam Tabungan. KKS juga dapat difungsikan sebagai kartu Debit yang dapat bertransaksi di ATM. Pemilik KKS yang merupakan penerima manfaat Bantuan Sosial dapat mencairkan bantuan dari pemerintah tersebut di seluruh jaringan e-Warong KUBE PKH, seluruh outlet dan ATM BNI,

Pada piloting penyaluran bantuan di Blitar kali ini, penyaluran bantuan sosial dan subsidi dilaksanakan secara lengkap dari pengambilan dana hingga ke transaksi pembelian barang-barang kebutuhan pokok. Pengelola e-Warong KUBE dan penerima manfaat PKH diajak untuk bertransaksi dengan menggunakan KKS dan mesin Electronic Data Capture (EDC). Dengan KKS dan EDC itu, penerima manfaat akan memperoleh informasi saldo dana bantuan sosial dan subsidi yang mereka miliki, menarik sebagian dana bantuan atau kemudian membelanjakan dana bantuan tersebut di e-Warong KUBE PKH.

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
Kiryanto, Corporate Secretary BNI
Telp : 021-5728387, Email : bni@bni.co.id

Pekalongan, 8 January 2017 - Ministry of Social of the Republic of Indonesia jointly with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk or BNI are deepening the coverage of non-cash social aid through Mutual-Help of Electronic Joint Business (e-Warong KUBE) of Family Hope Program (PKH). The deepening carried out this time is by adding Social Aid feature for less fortunate children due to disability. As a bank that provides social aid distribution facility, BNI adds space in Prosperous Family Card Wallet (KKS) facility not only for PKH social aid, staple food subsidy, and LPG subsidy, but it is enriched with Disability aid Wallet.

Distribution of the enriched social Aid was held at the Junaidi Hospital Courtyard, Jalan Pelita, Pringrejo Village, Pekalongam Barat Sub-District, Central Java, Sunday (8 January 2017). President of the Republic of Indonesia, Joko Widodo directly witnessed the event accompanied by the related ministers among them was Social Minister Khofifah Indar Parawansa. Present in that occasion were BNI President Director Achmad Baiquni and BNI Vice President Director Suprajarto who also acting as the Coordinator of Non-Cash Social Aid Distribution of State-Owned Banks (HIMBARA), BNI Director of Institutional Relation & Banking Transactional Adi Sulistyowati.

In that occasion, Presiden directly attended the process of non-cash social aid distribution. This digital distribution of social aid through e-Warong KUBE has fulfilled the mandate of President Joko Widodo who desires that social aid can be performed using 1 card and directly received by the community who really deserve it.

One completeness shown in that event is e-Warong KUBE prototype booth developed by BNI. On the same day, it has been prepared launching of the latest e-Warong KUBE upon the cooperation of Ministry of Social, BNI, and BULOG namely e-Warong KUBE PKH: Berkah Sentosa chaired by Mrs. Sa'diyah.

In that occasion, the Non-Cash PKH Social Aid distribution was tested to be disbursed into cash either through BNI EDC machine operated at eWarong KUBE PKH or through BNI ATM. The trial was also carried out to rice subsidy distribution namely through Rastra rice purchase using KKS card, where a beneficiary does not need to disburse his rice subsidy, but sufficiently by wiping his KKS at e-Warong KUBE PKH, he can buy rice.

New breakthrough also carried out by using EDC machine at e-Warong KUBE to disburse aid for students who are the beneficiaries of Smart Indonesia Card. BNI is a bank appointed to be the distributor of Smart Indonesia Program (PIP) aid for all Senior High and Vocational School students in Indonesia.

Overall, in the handover ceremony of Family Hope Program (PKH) non-cash social aid and hand over of Smart Indonesia Card (KIP) for Orphan Children by the President of the Republic of Indonesia, several agendas were conducted. First, Distribution of Non-Cash Social Aid for 300 participants, PIP aid distribution for 300 participants came from orphanages. The distribution held symbolically by President Joko Widodo, including the handover of PKH social aid to disabilities.

This E-Warong KUBE PKH Berkah Sentosa is the 70th e-Warong KUBE jointly developed by Ministry of Social of the Republic of Indonesia, BNI, and BULOG. Previously, there were 69 e-Warong KUBE opened in 8 provinces, namely in DKI Jakarta, West Java, East Java, Central Java, Yogyakarta Special Territory, Banten, Bali, and Papua. Those E-Warong KUBE are spread over 31 regencies and cities in Indonesia. The number will continue to grow.

Like other e-Warong KUBE PKH, PKH beneficiaries in Pekalongan also obtain saving book and KKS where that card contains an amount of social aid payment from Ministry of Social, or in other word, the KKS serves as ATM Debit card for PKH receivers.

One of the KKS main advantages is there are two systems embedded therein, namely saving system and also as e-Wallet. The e-Wallet can be used to shop food staples. With those two functions, PKH social aid beneficiaries can spend the social aid fund in the form of basic commodities, or withdraw the fund in cash.

In this non-cash PKH distribution, BNI develops branchless banking system in collaboration with e-Warong KUBE PKH as Smart Salable agent named agen46 BNI. The Smart Salable Program is a program initiated by the Financial Service Authority (OJK) to strengthen literacy level and financial inclusion in society group who has minimum access to financial institution.

e-Warong KUBE PKH is a cooperation established by Ministry of Social (formerly Regency/City Social Agency) operates in accordance with Rumah Pangan Kita concept developed by BULOG. As RPK, e-Warong KUBE may sell basic commodities / staple food in the form of rice, cooking oil, wheat flour, sugar which are continually supplied by BULOG, for cooperation members who are PKH beneficiaries.

Meanwhile Agen46 is individual agent appointed by BNI as BNI representative in carrying out simple banking services such as saving cash withdrawal, saving deposit, transfer between accounts, pulse purchase as well as electricity bill payment. Therefore, in one e-Warong KUBE, it is embedded functions as basic commodities seller (Rumah Pangan Kita) and also function as Branchless Banking (as Agen46), so that it becomes a complete blend.

“If there is remaining fund from the social aid refund, BNI ensures that the fund is kept as saving, so will earn interest and is not lost. All e-Warong KUBE are Agen46 who we have equipped with integrated minimarket application, so it will facilitate goods selling and ordering processes,” said Baiquni.

With the system support from BNI, the social aid distribution received by society will be performed in non-cash, where social aid will directly go to beneficiaries’ accounts and can further be used to buy the goods have been determined in e-Warong KUBE PKH, to withdraw cash, or remain saved in the Saving. KKS also can be functioned as Debit card which can have transaction in ATM. KKS owner who is a Social Aid beneficiary can disburse the aid from government at all networks of e-Warong KUBE PKH, all outlets and BNI ATM.

In piloting the aid distribution in Blitar this time, social aid and subsidy distribution is fully completed from fund taking up to transaction of basic commodities purchase. e-Warong KUBE managers and PKH beneficiaries are invited to have transaction by using KKS and Electronic Data Capture (EDC) machine. Through KKS and EDC, beneficiaries will obtain information on the social aid and subsidy fund balance they have, to withdraw a part of aid fund or then to spend the aid fund in e-Warong KUBE PKH.

For more information, please call :

Kiryanto, Corporate Secretary BNI
Telp: 021-5728387, Email : bni@bni.co.id

Related

News Archive